Ramallah, MINA – Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina menyatakan bahwa tahanan Palestina Ayham Kamamji menderita berbagai masalah kesehatan di penjara Eshel, namun hanya diberikan obat penghilang rasa sakit oleh sipir Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Senin (19/9) Komisi tersebut menjelaskan, tahanan Kamamji, yang ditahan di sel isolasi, mengeluh sakit kepala terus-menerus, vertigo, nyeri di mata dan bahu, serta hipertensi. Rasa sakit tersebu terus bertambah karena serangan-serangan keras dan introgasi yang dilakukan Polisi Israel di Rutan Jalamah.
Komisi menyatakan layanan penjara Israel selalu menunda-nunda dalam menyediakan perawatan medis yang layak dan mengakhiri penderitaan kesehatan tahanan Ayham.
Menurut komisi itu, sekitar sebulan yang lalu, napi tersebut sempat kehilangan ingatan selama beberapa detik setelah dia bangun, dan kondisi seperti itu sering terjadi, terutama saat shalat.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Keterpaparannya terhadap kondisi isolasi yang keras dan kemartiran saudara laki-lakinya Sha’es berdampak negatif pada kesehatan psikologis dan fisiknya, belum lagi kehadirannya di antara tahanan kriminal Israel,”terang komisi itu.
Kamamji (36), ditangkap pada 2006, dan sejak itu dia menjalani hukuman seumur hidup. Dia adalah salah satu tahanan yang melarikan diri dari penjara Gilboa pada 6 September 2021. (T/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel