ISRAEL KECAM SWISS KARENA SELENGGARAKAN KONFERENSI UNTUK PALESTINA
Tel Aviv, 21 Shafar 1436/13 Desember 2014 (MINA) – Israel pada Jumat mengecam rencana Swiss menjadi tuan rumah konferensi mengenai hak asasi manusia di Palestina, menuduh negara Eropa itu tidak netral.
Swiss mengumumkan akan melaksanakan konferensi itu pada 17 Desember di Jenewa dalam merespon rekomendasi dari Majelis Umum PBB dan atas permintaan otoritas Palestina, Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Namun Menteri Luar Negeri Israel mengatakan pihaknya dengan “serius” prihatin atas keputusan Swiss untuk menjadi tuan rumah pertemuan itu, di mana menurutnya hal ini akan mempertegang hubungan Palestina dan Israel.
Palestina sedang mencari resolusi PBB akhir tahun ini untuk menetapkan tanggal penarikan Israel dari wilayah-wilayah pendudukan.
“Swiss adalah pelopor Konvensi Jenewa … Peran pelopor mewajibkan Swiss untuk berposisi netral dan apolitis,” kata Kementerian Luar negeri Israel dalam sebuah pernyataan.
Konferensi itu akan dimasukkan ke Konvensi Jenewa Keempat yang mendefinisikan perlindungan kemanusiaan bagi warga sipil di zona perang.
Majelis Umum mengeluarkan resolusi pada 2009 meminta Swiss untuk memimpin konsultasi mengadakan konferensi seperti itu.
Perwakilan permanen untuk PBB di Jenewa diperkirakan akan menghadiri konferensi.
Kementerian luar negeri itu mengatakan Israel tidak akan mengikuti konferensi dan menyerukan negara-negara lain untuk memboikot pertemuan tersebut.
Presiden Swiss Didier Burkhalter mengatakan ia mengharapkan partisipasi yang sangat besar dalam konferensi tersebut.
“Tujuan kami adalah untuk memajukan hukum kemanusiaan internasional,” kata Burkhalter.
“Bahkan jika Israel dan Amerika Serikat memboikot pertemuan, masyarakat internasional harus berbicara tentang masalah ini. Tidak ada fitnah yang Israel rencanakan,” katanya.(T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Wartawan: Rudi Hendrik
Editor: Rana Setiawan
Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.