Bangui, 12 Rajab 1436/1 Mei 2015 (MINA) – Jaksa Agung Republik Afrika Tengah (CAR) Ghislain Grezenguet menyatakan akan menyelidiki kasus tuduhan tentang pemerkosaan yang dilakukan tentara perdamaian Perancis terhadap anak-anak perempuan negeri itu.
“Kami akan berbicara dengan korban dan melakukan investigasi terbuka, mengingat insiden ini terjadi di negara kami,” kata Grezenguet yang mengaku belum menerima pengaduan dari warganya.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah surat kabar The Guardian Inggris, Rabu, memberitakan laporan PBB yang mengungkap adanya pelanggaran seksual oleh tentara Perancis di CAR, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sejak kasus tersebut terungkap pekan ini, tuduhan itu memancing kecaman di media internasional dan media Perancis khususnya.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Jaksa Perancis sendiri telah berjanji untuk menyelidiki klaim tentang tentara Perancis yang dikerahkan di CAR telah memperkosa anak-anak setempat.
Prancis mengatakan Kamis, 14 tentara telah dituduh melakukan pelanggaran seksual terhadap enam anak di CAR pada tahun 2014.
Sementara itu, salah satu ibu dari anak yang menjadi korban pemerkosaan mengatakan, mereka tidak bisa mengajukan tuntutan terhadap tindakan pasukan Perancis pada saat negara tidak memiliki pemerintah pusat yang berfungsi.
Namun beberapa dari orang tua anak menyatakan senang jika tentara itu ada kemungkinan sekarang bisa dibawa ke pengadilan.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Sekitar 2.000 tentara Perancis telah ditempatkan di CAR sejak akhir 2013, ketika negara itu mengalami pemberontakan dan kudeta dari kelompok bersenjata Seleka.
Negara juga terjun ke dalam konflik sektarian, di mana milisi Kristen anti-Balaka membantai warga Muslim minoritas di negara itu. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa