Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamaah Muslimin (Hizbullah) Adakan Pelatihan Pengajar Al-Qur’an Metode Tilawati

Admin - Jumat, 25 November 2016 - 14:56 WIB

Jumat, 25 November 2016 - 14:56 WIB

744 Views ㅤ

Bogor, 25 Shafar 1438/25 November 2016 (MINA) – Majelis Ta’lim dan Tadrib Pusat (MTTP) Jama’ah muslimin (Hizbullah) akan mengadakan Pelatihan Pengajar Al-Qur’an Metode Tilawati Angkatan Ke-3 di Masjid At-Taqwa, Mahad Shuffah Hizbullah Cileungsi, Bogor, Sabtu-Ahad 26-27 November 2016.

Amir MTTP Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ustaz Wahyudi KS menjelaskan, pelatihan ini akan diikuti para guru dan calon guru Al-Qur’an, khatib dan dai dari berbagai daerah.

“Seperti yang sudah dilaksanakan pada tahun lalu diadakannya tadrib ini untuk memperbaiki bacaan para guru Al-Qur’an dan memperbaiki metode yang selama ini mungkin dirasakan jenuh atau kurang menarik,” kata Wahyudi.

Dia mengatakan, metode tilawati ini lebih efektif dan menarik sehingga orang tidak merasa jenuh dan ternyata menangkap dengan cepat untuk bisa, karena dengan perangkat yang cukup ada buku, alat peraga, dan berbagai bentuk tuntunan untuk peningkatan kemampuan dengan kaset dan lain sebagainya dapat memudahkan tadrib ini.

Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional

Dia menargetkan dalam pelatihan ini para peserta mendapatkan sertifikasi menjadi guru Al-Qur’an, sebagaimana pelatihan ini diperlukan pengadaan munakis (ujian) dengan memasuki tes enam jilid buku tilawati.

Sebelum guru tersebut pantas mengajarkan muridnya membaca Al-Qur’an, lanjut dia, maka haruslah lulus terlebih dahulu. Dalam ujian itu di tes dari 6 jilid buku tilawati ini nanti orang tersebut pantasnya dia mengajar pada jilid berapa, misalnya ada yang lulus jilid 3 ia hanya boleh mengajar sampai jilid 2 kalau selesai sampai jilid 6 (lulus) berarti dia boleh mengajar Al-Qur’an keseluruhannya karena di jilid 6 itu ada ghoribul Qur’an (hal-hal yang asing dalam Al-Qur’an) itu menjadi standar ukuran terakhir.

Jadi setelah jilid 1, sampai jilid 2, jilid 3 terus  kemudian ada metode pengajarannya sesuai atau tidak dengan kaidah-kaidah yang diterapkan di tilawati dengan adanya penggunaan lagu rost.

“Dengan adanya lagu Rost di mana alur nada-nadanya datar-naik-turun itu, mungkin belum diterapkan kepada metode lain sedangkan di metode lain mungkin biasa-biasa saja tetapi sisi lebihnya di situ ada nada datar-naik-turun yang menggunakan lagu Rosh sehingga  semua seragam dan anak-anak semangat dalam membedah hal-hal yang lebih berkesan, dan saya sudah membuktikan di lapangan juga walaupun belum banyak saya sudah merasakan manfaatnya bahwa dengan ini ternyata para pembelajar itu lebih cepat bisa menangkap,” jelasnya.

Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan

Dia juga menjelaskan, program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dan mengkaji Al-Qur’an di lingkungan Jama’ah Muslimin serta melancarkan program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an.

Dalam pengajaran Al-Qur’an dengan ketiga metode seperti Iqra, Qiraati, tilawati juga metode lainnya, metode tilawati yang ada di wadah kesatuan umat Islam saat ini adalah metode yang disahkan di negara Indonesia dan sekarang sudah banyak sekali penggunanya. (L/anj/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia