Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jembatan Penghubung Lumajang dan Malang Terputus, Evakuasi Terhambat

Insaf Muarif Gunawan - Ahad, 5 Desember 2021 - 02:52 WIB

Ahad, 5 Desember 2021 - 02:52 WIB

7 Views

Lumajang, Jawa Timur, MINA – Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) pukul 13.00 WIB, mengakibatkan lumpur tebal yang menghambat proses evakuasi warga.

“Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi, dikarenakan lumpur itu setinggi hampir sampai lutut kaki,” kata Wakil Bupati (Wabup) Lumajang Indah Amperawati dalam konferensi pers perkembangan pasca-erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12), demikian keterangan yang diterima MINA.

Indah Amperawati mengatakan, salah satu yang menjadi kendala adalah, salah satu jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, yakni Jembatan Gladak Perak terputus, akibat terjangan material erupsi Semeru.

Ia menjelaskan selanjunta, di Curah Kobokan ada satu warga yang meninggal dunia. Korban meninggal dunia dievakuasi dan dibawa oleh mobil ambulance.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

“Ada sekitar 41 warga yang terluka (luka bakar) telah dibawa ke Puskesmas Penanggal. Untuk warga yang luka bakarnya parah dirujuk ke Rumah Sakit Umum dokter Haryoto, RS Bhayangkara dan RS Pasirian,” kata Indah.

“Sementara di Puskesmas Candipuro ada sekitar tujuh orang yang sedang di rawat. Sedangkan di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang, dan ada ibu hamil 2 orang,” sambungnya.

Menurut dia, untuk di daerah Curah Kobokan ada sekitar 300 KK yang sebagian besar sudah mengungsi. Terakhir sekitar satu jam lalu ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa di evakuasi, karena lokasinya agak sulit.

Proses evakuasi warga dibantu oleh komunitas jeep. Ia berharap 10 orang warga tersebut segera evakuasi.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Ia juga  berharap agar BPBD dan Dinas Sosial Malang bisa membuka posko pengungsian dan dapur umum untuk melayani warga di sejumlah desa di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

“Karena tidak memungkinkan kami ke sana akibat jembatan yang putus. Dan banyak juga pohon-pohon yang tumbang mengakibatkan jalan nasional menuju arah Malang juga terhambat,” jelas dia. (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia