Jerman Menyesal Atas Sajian Sosis Babi di Acara Konferensi Islam

Berlin, MINA – Kementerian Dalam Negeri Jerman menuai kecaman karena menyajikan menu tidak halal dalam sebuah konferensi tentang Islam di Berlin awal pekan ini. Kementerian pun mengatakan menyesal telah menyajikan di acara itu.

Kementerian mengatakan pemilihan makanan telah dirancang untuk “kehadiran beragam agama” di Jerman di Berlin, BBC melaporkan, Jumat (30/11).

Namun pihaknya meminta maaf “jika individu merasa tersinggung dalam perasaan religius mereka”.

Acara ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer, yang pada bulan Maret mengatakan Islam “bukan bagian dari Jerman”.

Sebagian besar peserta pada konferensi Islam adalah Muslim, media lokal melaporkan. Dalam hukum Islam, umat Islam dilarang makan daging babi.

Jenis sosis yang ditawarkan adalah blutwurst – atau “sosis darah” – yang terbuat dari bahan-bahan termasuk darah babi, daging babi, dan bacon.

Wartawan Jerman, Tuncay Ozdamar menulis di Twitter: “Sinyal apa yang ingin dikirim kementerian dalam negeri oleh Seehofer? Rasa hormat bagi Muslim, yang tidak makan babi, diperlukan.”

Beberapa media Jerman melaporkan daging babi dalam bentuk ham telah disajikan pada Konferensi Islam Jerman pertama pada 2006.

Dalam komentarnya di bulan Maret, yang dilihat sebagai upaya untuk memenangi kembali para pemilih dari Partai Alternatif untuk Jerman (AfD), Seehofer mengatakan Islam bukan milik Jerman karena “Jerman dibentuk oleh agama Kristen”.

“Kaum Muslim yang hidup di antara kita secara alami adalah milik Jerman … Itu tentu saja tidak berarti bahwa kita harus, karena pertimbangan yang salah untuk orang lain, melepaskan tradisi dan adat istiadat kita,” katanya.

Namun bulan lalu Partai Sosial Kristen (CSU) tempat Seehofer bernaung menderita kerugian besar dalam pemilihan umum Bavaria. Koresponden BBC Jerman Jenny Hill mengatakan usahanya untuk mengeraskan nada dan kebijakannya tentang imigrasi tampaknya telah menjadi bumerang. (T/R11/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.