Stockholm, 11 Jumadil Akhir 1438/10 Maret 2017 (MINA) – Enam kelompok Kurdi terbesar di Iran bertemu pekan lalu untuk mengatur perayaan tahun baru Kurdi pada 21 Maret nanti yang bertujuan pula mengatur perjuangan bersama untuk melawan pemerintah Teheran.
Pertemuan dihadiri delegasi dari Partai Demokrat Kurdistan Iran (PDK-I), ketiga faksi Komala, Partai Demokrat Kurdistan (KDP) Iran, dan Khabat.
“Semua pihak setuju bahwa rezim Iran ingin melemahkan gerakan Kurdi. Setelah pertemuan, semua pihak menciptakan sebuah komisi untuk bertemu dengan faksi di Parlemen Irak,” kata Aso Saleh, perwakilan PDK-I di Swedia.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pertemuan keenam pihak itu juga membahas tentang perayaan Newroz, tahun baru bagi masyarakat Kurdi Iran.
Tahun lalu diadakan upacara Newroz di hampir semua kota dan desa-desa. Itu seperti menghidupkan kembali semangat rakyat Kurdi.
Sementara itu, pemerintah Iran melarang pelaksanaan sebagian acara tersebut.
“Tahun ini akan semakin besar. Rezim mulai mengancam orang dan memiliterisasi Kurdistan. Mereka juga menangkap beberapa aktivis Kurdi,” kata Aso Saleh kepada ARA News yang dikutip MINA.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dalam perayaan Newroz, para pemuda selalu menggunakan simbol-simbol, menyanyikan lagu yang menunjukkan kemarahan dan kebencian mereka terhadap penindasan yang berlangsung terhadap Kurdi di Iran.
“Newroz selalu memiliki konotasi politik dan merupakan lapangan untuk perjuangan dan pemberontakan,” kata Aso Saleh. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan