Sardasht, Iran, 1 Sya’ban 1437/8 Mei 2016 (MINA) – Wartawan Kurdi Saman Sardashti melaporkan bahwa serangan bersenjata kelompok Peshmerga Kurdi terhadap Garda Revolusi Iran telah menewaskan delapan tentara pemerintah.
Berbicara kepada ARA Berita di Sardasht yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sardashti mengatakan sekitar 60 tentara Iran lainnya mengalami luka.
“Anggota pasukan Peshmerga telah kembali ke basis mereka tanpa ada laporan korban dalam barisannya, meskipun pasukan Iran menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk tank, helikopter, dan baju anti peluru,” kata Sardashti.
Peshmerga Kurdi di Iran memulai serangan sejak Rabu melawan posisi kunci Garda Revolusi Iran di beberapa desa di sekitar kota utama Kurdi, Sardasht.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pasukan Peshmerga menyerang markas besar Garda Revolusi Iran di desa-desa Hamran, Myouni, dan Sartaja di kota Sardasht.
Pasukan Iran menerima bala bantuan militer tambahan ke wilayah tersebut dalam upaya menghadapi serangan sengit tak terduga oleh kelompok pemberontak Kurdi.
Bentrokan difokuskan di daerah Ribad dekat kota Sardasht di provinsi Urmia.
Komandan sayap militer Partai Kebebasan Kurdistan (PAK) di Iran, Hossein Yazdan Banna, sebelumnya telah mengumumkan bahwa pasukan Kurdi akan segera melanjutkan operasi militer terhadap pasukan pemerintah Iran.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
“Setelah istirahat sepuluh tahun, sel-sel bersenjata kami di Kurdistan Iran, yaitu Falcon Kebebasan Kurdistan (TAK), memulai operasi militer mereka terhadap pasukan Iran,” kata Banna dalam sebuah pernyataan dua pekan lalu.
Namun, wartawan Kurdi Behrouz Kermanshah mengatakan di Teheran, perjuangan lanjutan melawan Iran datang terlambat tapi tak terelakkan.
“Situasi di Kurdistan timur (Kurdistan Iran) tak tertahankan, terutama dengan kesewenang-wenangan harian terhadap etnis Kurdi,” kataKermanshah.
Kermanshah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki dapat menghambat operasi pimpinan PAK, karena pemerintah Iran memiliki hubungan baik dengan PKK dengan memberikan dukungan yang luar biasa.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Organisasi dan partai politik Kurdi mengatakan bahwa pemerintah Iran telah menindak warga Kurdi di Iran dan mencegah mereka berlatih, serta melarang melaksanakan ritual sah nasional dan hak budayanya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel