Berlin, 8 Safar 1436/1 Desember 2014 (MINA) – Keluarga Tugce Albayrak (23) yang dinyatakan meninggal setelah dipukuli karena berusaha menyelamatkan dua perempuan Jerman dari aksi pelecehan menyumbangkan organ tubuh putri mereka.
Sementara itu, Presiden Jerman, Joachim Gauck mendatangi keluarga Albayrak untuk turut berduka cita atas peristiwa tersebut. Mereka adalah keluarga keturunan Turki beragama Islam.
“Seperti warga negara kita, saya merasa terkejut dalam menghadapi serangan mengerikan ini. Albayrak layak mendapat penghormatan. Dia akan selalu menjadi panutan bagi kami, “kata Gauck dalam pesannya belasungkawa.
Albayrak, punya kartu donor dan keluarganya menyumbangkan organ tubuhnya. Itu adalah keinginan terakhir dari gadis 23 tahun tersebut, setelah dia dinyatakan meninggal pada 26 November lalu. Hurriyet daily news melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Ratusan orang berkumpul dan menyalakan lilin di depan rumah sakit sebagai tanda berkabung untuk Albayrak.
Albayrak adalah seorang mahasiswi keturunan Turki beragama Islam. Ia mengalami koma pada 15 November setelah dia melakukan penyelamatan terhadap dua perempuan dari aksi pelecehan dari tiga orang keturunan Serbia di sebuah restoran di Offenbach.
Dia dipukuli secara brutal oleh salah satu penyerang yang diidentifikasi bernama Sanel di tempat parkir restoran.
Upacara pemakaman untuk Albayrak akan diadakan di sebuah masjid Diyanet Turki Islamic Union (DITIB) di Waechtersbach dan akan dimakamkan di pemakaman Bad Soden-Salmunster.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
İsmail Erel, yang berbicara atas nama keluarga mengatakan, pemakaman akan digelar pada 3 Desember mendatang, setelah otopsi dilakukan pihak rumah sakit.(T/P011/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas