New Delhi, 14 Ramadhan 1438/9 Juni 2017 (MINA) – Kepala Staf Angkatan Darat India Jenderal Bipin Rawat mengatakan bahwa kondisi di Negara Bagian Jammu dan Kashmir tidak seburuk yang digambarkan media.
Berbicara di kantornya kepada Indo-Asian News Service (IANS) di New Delhi, ia menolak persepsi bahwa rakyat Kashmir menentang militer India.
Jenderal Rawat mengatakan bahwa tingkat kekerasan di Jammu dan Kashmir perlu diturunkan dengan dialog, yang berarti melibatkan para pemangku kepentingan.
“Dialog dan kekerasan tidak bisa berjalan bersamaan,” katanya, sebagaimana Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
“Jika seseorang memiliki gagasan lain mengenai bagaimana mengatasi situasi seperti ini, maka dia bisa membaginya kepada kami. Kami akan melihatnya.”
Namun, bentrokan antara warga Kashmir dengan pasukan keamanan, terus terjadi dalam beberapa hari terakhir di beberapa desa, terlebih setelah terbunuhnya mahasiswa bernama Adil Farooq Magray (19) oleh tembakan polisi pada Selasa (6/6) malam di desa Ganawpora, Shopian.
Demonstrasi besar-besaran dilakukan yang menuntut kemerdekaan Kashmir dari India.
Pada hari Kamis, warga sipil di daerah Pahalgam, Kashmir Selatan, memerangi pasukan keamanan dengan lemparan batu demi melindungi militan yang bersembunyi.
Seorang pejabat polisi mengatakan, pasukan pemerintah terpaksa membatalkan Operasi Pencarian dan Penjagaan (CASO) di daerah tersebut. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)