Jakarta, MINA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berperan penting dalam mewujudkan agenda strategis bidang keantariksaan di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa V 2020, dengan tema “Ekonomi Keantariksaan Sebagai Penggerak Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas,” melalui virtual, Rabu (16/9).
Ia mengatakan, hingga saat ini sumber kekuatan ruang angkasa sangat bergantung pada pendanaan dan inovasi pemerintah. Namun, melihat ruang komersial beberapa tahun terakhir ini sepertinya sudah semakin meningkat.
“Saat ini sektor komersial menyumbang lebih dari 3/4 dari USD 323 miliar yang dihabiskan setiap tahun di seluruh dunia untuk aktivitas luar angkasa. Kita perlu menyadari bahwa di Abad ke-21 sekarang ini konstelasi kekuatan luar angkasa global mengalami pergeseran, dari Technocracy menuju Netocracy,” katanya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Berdasarkan studi Bryce Space Technology Australia (2019) memprediksikan bahwa akan ada peluang ekonomi luar angkasa yang mencakup Broadband komersial (konsumen), analisis data berbasis observasi bumi, radio satelit, perangkat dan aplikasi navigasi, industri manufaktur Smallsat (satelit kecil), jasa peluncuran, dan penambangan luar angkasa.
Peluang terbesar ekonomi luar angkasa berasal dari penyediaan akses internet ke bagian dunia yang belum terlayani, adanya peningkatan permintaan bandwidth dari mobil otonom, Internet of things, kecerdasan buatan, realitas virtual, dan video.
“Adanya reusable rocket juga akan membantu menurunkan biaya peluncuran, begitu pula produksi massal satelit dan pematangan teknologi satelit,” ucap Menteri.
Indonesia sendiri telah mencanangkan Upaya peningkatan kapabilitas Iptek nasional terutama di bidang keantariksaan yang tertuang di dalam RPJMN 2020 – 2024, dimana peningkatan Iptek masuk dalam Prioritas Nasional ke 3 dengan agenda Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sebagai pelaksana sektor keantariksaan nasional, Menteri berharap LAPAN dapat menjalankan agenda pembangunan nasional untuk mencapai target Prioritas Riset Nasional.
“LAPAN sebagai pengampu sektor keantariksaan nasional berperan strategis untuk mewujudkan agenda pembangunan nasional, baik yang diamanatkan pada Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan 2016 – 2040 maupun RPJMN 2020 – 2024,” tambahnya. (L/R11/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September