Kepala Kantor HAM PBB Dijadwalkan Kunjungi Xinjiang Tahun Ini

Sumber Foto: Tempo.co

Brussels, MINA – Kepala Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) mengatakan ada diskusi yang sedang berlangsung tentang kemungkinan kunjungan ke Provinsi Xinjiang, China selama paruh pertama tahun ini.

Juru bicara Kantor HAM PBB Rupert Colville diminta untuk berkomentar pada konferensi pers PBB mengenai laporan di harian Hong Kong bahwa kunjungan semacam itu mungkin dilakukan sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing yang dimulai pada 4 Februari 2022.

“Seperti yang telah kami nyatakan berkali-kali, dari pihak kami, penting agar kunjungan semacam itu bermakna, dengan akses tanpa pengawasan ke berbagai aktor dan lokasi masyarakat sipil, serta pengaturan tingkat tinggi dengan pejabat pemerintah,” kata Colville seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (31/1).

“Tapi yang jelas, itu tidak akan terjadi sebelum dimulainya Olimpiade. Parameter dari kunjungan itu masih dalam pembahasan. Tidak ada keputusan atau kesepakatan akhir,” tambahnya.

Colville juga ditanya tentang laporan yang tertunda dari kantor Bachelet mengenai wilayah Xinjiang di mana minoritas Muslim Uighur tinggal.

“Ketika kami membuat laporan ini, kami sering membuat tuduhan yang sangat serius, yang terkait dengan elemen hukum yang sangat serius, hukum internasional, hukum humaniter, hak asasi manusia, hukum,” kata pejabat itu.

“Jadi, saya tidak tahu persis di mana kita berada. Tapi saya tahu kita berada di tahap akhir,” lanjutnya.

Sejak dia menjabat pada 2018, Kepala Kantor Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet telah meminta China untuk mengizinkan lembaganya mengakses Daerah Otonomi Xinjiang.

Di Dewan HAM pada 13 September, dia mengatakan Bachelet menyesalkan tidak ada kemajuan dalam masalah tersebut.

Menurut data PBB, setidaknya satu juta orang Uighur ditahan di luar keinginan mereka di tempat-tempat yang disebut Beijing sebagai “pusat pelatihan kejuruan” dan masyarakat internasional mendefinisikannya sebagai “kamp pendidikan ulang”.

China tidak memberikan informasi tentang berapa banyak kamp yang ada di Xinjiang, berapa banyak orang di tempat itu dan berapa dari mereka yang telah kembali ke kehidupan di luar.

Sementara PBB dan organisasi internasional lainnya mengulangi seruan mereka agar kamp dibuka untuk diperiksa, China telah mengizinkan beberapa pusat yang ditunjuk untuk dilihat sebagian oleh sejumlah kecil diplomat dan jurnalis asing.

Beberapa negara menuduh China melakukan pembersihan etnis terhadap etnis Uighur di Xinjiang. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.