Jakarta, 23 Rabi’ul Akhir 1436/13 Februari 2015 (MINA) – Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara melakukan kunjungan resmi ke Indonesia dalam rangka mempererat hubungan kedua negara yang sudah terjalin sejak Presiden Sukarno mengabadikannya dalam sebuah pemberian Bunga Kimilsungia.
Dalam kunjungan ke Indonesia pada 12-15 Februari, Wamenlu Korut Ri Kil Song membahas dengan rekannya Wamenlu A.M Fachir mengenai upaya-upaya meningkatan hubungan bilateral kedua Negara, di antaranya melalui perayaan bunga Kimilsungia yang ke-50 tahun pada 2015, kata Kemenlu dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Bunga Kimilsungia adalah Bunga Anggrek tanda persahabatan RI dan Korut yang dihadiahkan Presiden Sukarno kepada Presiden Kim Il Sung pada 1965.
“Maksud dari kunjungan adalah untuk lebih mempererat hubungan persahabatan RI–Korut yang sudah terjalin sejak lama,” tambah pernyataan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pertemuan juga membicarakan pentingnya peningkatan hubungan ekonomi perdagangan. Di bidang perdagangan, volume perdagangan Indonesia-Korut tercatat 62 juta Dolar AS pada 2012, namun volume tersebut cenderung menurun.
Pada periode Januari – Oktober 2014 volume perdagangan tercatat 2,8 juta Dolar AS (turun 82,24% dibanding periode yang sama tahun 2013). Terkait hal tersebut, rencana kunjungan tim ekonomi Indonesia ke Korut dan sebaliknya diharapkan mampu meningkatkan volume perdagangan kedua Negara.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia juga menyampaikan harapan agar Pimpinan Korut dapat berpartisipasi dalam perayaan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika 22-24 April 2015 mendatang.
Selama di Jakarta, Wakil Menteri Luar Negeri Song juga berkesempatan melakukan kunjungan ke Monumen Nasional dan Museum Fatahillah. Kunjungan Song ke Jakarta diharapkan dapat lebih meningkatkan hubungan bilateral di masa mendatang.(T/R04/R05)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia