Kolombia akan Buka Kedutaan Besar di Palestina

Presiden Kolombia Gustavo Petro.(Foto: PBB)

Bogota, MINA – Presiden Gustavo Petro baru-baru ini mengumumkan negaranya akan membuka kedutaan baru di kota Ramallah, , di Tepi Barat, setelah bertemu Duta Besar Israel untuk Kolombia Gali Dagan dan Duta Besar Palestina Raouf Al-Maliki.

Petro memposting di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, untuk menguraikan strateginya membuka kedutaan besar di Ramallah dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, seiring dengan terus berlanjutnya serangan tanpa pandang bulu Israel di yang terkepung, demikian dikutip dar The New Arab, Senin (23/10).

“Saya telah menyatakan posisi saya untuk mencapai konferensi perdamaian internasional yang membuka jalan bagi dua negara merdeka dan bebas. Saya menegaskan kembali solidaritas saya terhadap anak-anak Israel dan Palestina, yang harus dan berhak hidup damai,” ujarnya di X usai pertemuan.

“Kami akan mengirim pesawat berisi bantuan kemanusiaan ke pinggiran Gaza menunggu koridor kemanusiaan dibuka. Kolombia akan membuka kedutaan besarnya di Ramallah, Palestina,” tambahnya.

Sejak dimulainya di Gaza, yang telah menyebabkan kematian sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak-anak, Petro memfokuskan aktivitas media sosialnya untuk menyoroti penderitaan rakyat Palestina.

Dalam pernyataan yang diposting di X pada tanggal 9 Oktober, Petro mengkritik serangan sembarangan Israel di Gaza dan membagikan gambar anak-anak Palestina yang terbunuh oleh bom Israel.

“Satu-satunya cara agar anak-anak Palestina dapat tidur dengan tenang adalah dengan membiarkan anak-anak Israel tidur dengan damai. Satu-satunya cara agar anak-anak Israel dapat tidur dengan tenang adalah dengan membiarkan anak-anak Palestina tidur dengan damai,” kata Presiden Kolombia.

“Hal itu tidak akan pernah tercapai melalui perang, hanya melalui perjanjian damai yang menghormati hukum internasional dan hak kedua bangsa untuk hidup berdampingan secara bebas,” tambahnya.

Presiden Kolombia membandingkan kondisi di Jalur Gaza dengan kondisi di kamp konsentrasi, dan dalam pesan lain ia menulis bahwa pemboman Israel terhadap Gaza setara dengan “genosida.”

Kolombia sebelumnya membuat keputusan berani, dengan mengusir Duta Besar Israel Gali Dagan dari negara itu.

Menteri Luar Negeri Kolombia Alvaro Leyva mendesak Dagan untuk meminta maaf, setelah dia mengkritik perbandingan serangan Israel di Gaza oleh Presiden Gustavo Petro dengan penganiayaan Nazi terhadap orang Yahudi. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.