KOMINFO ADAKAN DISKUSI DAMPAK TURUNNYA RUPIAH

Foto: Chamid/MINA
Foto: Chamid/MINA

Jakarta, 23 Dzulqa’dah 1436/7 September 2015 (MINA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika () mengadakan acara Focus Group Discusion (FGD) tentang dampak turunnya nilai tukar kepada Industri Telekomunikasi.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Industri Telekomunikasi di Indonesia, seperti; Bakrie Telkom, Telkomel Indonesia, Telkomsel, Indosat, XL, Ceria dan lain sebagainya.

“Acara ini bermula dari komunikasi beberapa wartawan dan operator telekomunikasi yang terkena dampak dari nilai mata uang rupiah yang semakin menurun,” kata , saat membuka acara Focus Group Discusion (FGD) yang bertema “Mencari Alternatif Solusi Terhadap Dampak Depresi Nilai Rupiah Pada Industri Telekomunikasi” Di gedung serbaguna, kominfo, Jakarta, Senin (7/9) siang.

Rudi mengatakan, permasalahan ini bukan saja tanggung jawab Kominfo, akan tetapi semua pihak juga harus bersama-sama untuk konsen mengatasi permasalahan tersebut.

Rudi juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang ikut berpartipasi untuk mengatasi permasalah ini.

“Sekarang, kita sudah memasuki era data. Sosialisasi tersebut juga harus dilakukan dengan baik ke pasar,” kata Rudi Antara.

Menteri Kominfo juga berharap, dalam menentukan kebijakan, industri telekomunikasi harus efesien dan seimbang dengan peluang pasar.

Ia juga mengatakan, pihaknya juga terus melakukan pembangunan infrastuktur dan fasiltas untuk menunjang pertumbuhan tersebut.

“Jangan sampai persepsi publik beranggapan, produk telekominikasi semakin mahal seiring melemahnya rupiah,” kata Rudi.

Menurutnya, bukan hanya Indonesia saja yang sedang memasuki masa krisi seperti ini, akan tetapi MalaySia juga merasakan hal yang sama.

Beberapa narasumber yang hadir dalam acara FGD, yaitu; Hendir Saparini (Pengamat Ekonomi), Kahlil Roeter (Danareksa Research Institute), Alexander Rusli (pakar teknologi komunikasi) dan lain sebagainya. Bertugas sebagai moderator Hendro Wijono (praktisi media). (L/P010/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0