Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KONFERENSI TENTANG TAHANAN PALESTINA UNTUK TARIK PERHATIAN DUNIA

Admin - Selasa, 15 April 2014 - 16:59 WIB

Selasa, 15 April 2014 - 16:59 WIB

686 Views ㅤ

Dr. Walid Mohammed (MINA)

Lebih dari 5.000 orang pejuang  Palestina mendekam di penjara-penjara Israel, karena melakukan perlawanan trerhadap Israel dan berjuang untuk mencapai kemerdekaan bagi tanah airnya serta berjuang untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha. Di penjara, para pejuang Palestina itu diperlakukan secara tidak manusiawi, bahkan amat kejam, melanggar HAM, oleh penjajah zionist Israel. Mereka dihukum dengan hukuman dan jangka waktu yang tidak  jelas dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Hak mereka dirampas, di tengah ‘bisunya’ dunia  dalam melihat penjajahan yang terus berlanjut atas tanah Palestina.  Belum ada usaha berarti yang bisa dilakukan masyarakat international untuk menyeret Israel ke Mahkamah International atas kasus ini.

Berbagai usaha telah dilakukan Palestina untuk membebaskan para tahanan tersebut, salah satunya dengan menggugah masyarakat international akan tindakan kriminal Israel dengan mengadakan pertukaran satu tentara Israel yang ditahan dengan seribu warga Palestina yang dulu pernah menggemparkan dunia, kemudian juga diadakan berbagai konferensi, termasuk konferensi  internatioan guna pembebasan para tahanan seperti ini. Terakhir tgl. 15 April ini diadakan Konferensi Internasional untuk Para Tahanan yang diadakan di Jalur Gaza, Palestina.

Untuk mengetahui tentang konferensi  dan apa-apa yang sebenarnya menimpa para pejuang Palestina yang ditahan Israel, koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza Palestina, mewawancarai penanggung jawab acara seminar international untuk ini di Gaza,  Dekan Fakultas Kesenian Universitas Islam Gaza, Dr. Walid Muhammed Amer adalah orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut.

MINA : Apa tujuan diadakannya konferensi ini?

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Dr. Walid Muhamed Amer : Konferensi bertujuan untuk menjerlaskan kepada masyarakat international tentang tahanan Palestina yang  dipenjara Israel. Mereka di sana sangat menderita akibat perlakuan zionist Israel. Kami ingin mengangkat isu ini ke dunia international, kepada seluruh muslimin dan dunia Arab untuk bisa membantu secara nyata  dalam pembebasan para tahanan.

MINA : Usaha apa saja yang telah dilakukan Pemerintah Palestina untuk membebaskan para tahanan?

Dr. Walid Muhamed Amer : Sejujurnya saya katakan bahwa usaha kami ini merupakan usaha yang sangat kecil jika dibandingkan dengan penderitaan yang dialami para tahanan. Israel menunda-nunda pembebasan tahanan, dan mereka tidak punya niat baik untuk membebaskannya.

Negeri kami masih dijajah, rakyat dan para pejuang  kami masih di penjara, kalian tahu Israel berusaha menekan Otoritas National Palestina (di Tepi Barat), tapi kami masih punya satu harapan untuk mengangkat moral kami, yaitu mujahidin, rakyat kami yang akan mendesak untuk membebaskan rakyat Palestina di dalam tahanan dengan Kekutan.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El-Awaisi (3): Kita Butuh Persatuan untuk Bebaskan Baitul Maqdis

Kalian dengar tentang Ghilat Shalit, tentara Israel yang kami diculik dari dalam tank Israel saat sedang menyerang Rafah, dan ditahan selama 5 tahun di Gaza tanpa berhasil ditemukan oleh Israel. Shalit berhasil kami tukar dengan 1.025 tahanan Palestina di  penjara Israel.

MINA : Jadi, apakah dengan jalan seperti itu menculik tentara Israel anda akan membebaskan para tahanan? Apakah ada jalan lain, menebus mereka dengan uang misalnya, atau dengan perang?

Dr. Walid Muhamed Amer : Iya, ini adalah satu-satunya cara mengembalikan para tahanan tersebut. Dan konferensi ini diadakan untuk membongkar tindakan kriminal yang telah dilakukan Israel kepada komunitas international. Kami ingin mengikuti cara yang dilakukan oleh Afrika Selatan, dengan mengadakan revolusi melawan rasis. kami ingin mengangkat kepada masyarakat dunia international tentang tahanan Palestina untuk menekan Israel  agar komitmen terhadap hukum interntional dan membebaskan tahanan Palestina. Karena anda tahu semua yang dilakukan Israel itu melanggar hukum international. Kami juga punya banyak bukti yang bisa menyeret para pemimpin Israel kepada mahkamah international.

Cara yang dilakukan seperti menculik Gilad Shalit adalah cara paling efektif untuk membebaskan tahanan Palestina, namun kami sebagai akademisi tidak memiliki peran, ini merupakan tanggungjawab Mujahidin yang memiliki perhatian terhadap perlawanan. Untuk kami yang berada di Universitas,  tugas kami adalah menyampaikan dan mengetuk semua pintu secara damai kepada komunitas international dan semua institusi yang memilik perhatian terhadap tahanan Palestina yang tidak berdosa dipenjara Israel. Kami memperjuangkan untuk kebebasan para tahanan.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis

Tentang uang tebusan, ini sama sekali tidak ada gunanya, uang tidak akan memberikan arti apapun buat Israel, buat Amerika dan komunitas Yahudi international. Tindakan yang akan memiliki pengaruh adalah membongkar semua tindakan kriminal mereka di depan masayarakat dunia dan institusi-institusi interntional yang memiliki perhatian terhadap keadilan dan hukum.

 Jadi cara paling efektif untuk menekan Israel agar membebaskan para tahanan adalah dengan perlawanan, seperti contohnya Gilad Shalit.

MINA : Berapa jumlah tahanan Palestina di penjara Israel ?

Dr. Walid Muhamed Amer : Tahanan Palestina ada 5.000 orang lebih , 240 orang di antaranya anak-anak, 14 wanita, dan dua orang menteri, para pejuang,  serta banyak lagi orang-orang tidak berdosa yang diculik Israel dari jalan, dan dari rumah-rumah mereka.

Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina

MINA : Apa tujuan utama Israel menangkap warga Palestina termasuk anak-anak dan wanita ?

Dr. Walid Muhamed Amer : Orang-orang itu yang ditangkap dari jalan dan rumah mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah,  serta tidak melakukan tindakan apapun. Israel melakukan hal demikian untuk menekan kami, menekan rakyat Palestina agar bermigrasi keluar dari tanah Palestina. Selain itu mereka ingin menghentikan intifhadah rakyat Palestina.

MINA : Apakah Israel  menyidangkan mereka di pengadilan yang sesuai dengan hukum internasional ?

Dr. Walid Muhamed Amer : Memang mereka melakukan pengadilan terhadap para tahanan. Tapi di mata international itu adalah tindakan ilegal, karena Israel tidak diperkenankan menjatuhkan hukuman terhadap tahanan, karena meraka adalah pejuang kebebasan, dan di depan dunia international mereka adalah tahanan international, dan Israel tidak berhak menjatuhkan hukuman apapun terhadap mereka di depan pengadilan militer Israel.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (1): Peran Strategis Indonesia dalam Pembebasan Baitul Maqdis

Meskipun tindakan ini ilegal namun Israel tidak memperdulikannya, bahkan terhadap pengadilan international serta PBB sekalipun.

MINA : Jadi cara paling efektif adalah dengan perlawanan?

Dr. Walid Muhamed Amer :  Menurut cara pandang saya dan kebanyakan rakyat Palestina inilah cara yang paling efektif. Karena berbagai negosiasi dan perundingan yang kita lakukan tidak menghasilkan apapun.  Sekarang kami sudah membuktikannya dengan membebaskan 1.025 tahanan. Saya pikir cara ini yang paling efektif untuk menghadapi mentalitas orang-orang Israel.

Kami menyampaikan lewat media melalui konferensi ini untuk membongkar tindakan kriminal Israel terhadap tahanan Palestina.

Baca Juga: HNW: Amanat Konstitusi! Indonesia Sejak Awal Menolak Kehadiran Penjajah Israel

MINA : Apakah para tahanan memerlukan pengacara dari negara lain?

Dr. Walid Muhamed Amer : Saya pikir ini akan sangat penting sekali ada pengacara dari negara lain untuk mempertahankan para tahanan. Setidaknya untuk medakwa tindakan kriminal Israel di depan hukum international dan menyeret mereka ke Mahkamah Kriminal International.

Berdasarkan Hukum International, kami memiliki legitimasi terhadap perlawanan kami dan legitimasi atas tuntutan untuk membebaskan negara  dan tahanan kami. Kami memerlukan pengacara muslim dari seluruh dunia untuk berdiri bersama kami, dengan tujuan utama untuk membongkar tindakan kriminal Israel di depan mahkamah international dan komunitas international. Kita harus menuntut para pemipin Israel atas pembunuhan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdosa.

MINA : Apa pesan anda Terhadap Rakyat Indonesia?

Baca Juga: Basarnas: Gempa, Jangan Panik, Berikut Langkah Antisipasinya

Dr. Walid Muhamed Amer : Rakyat Indonesia adalah rakyat kami juga, meraka adalah muslim, kami sangat mencintai mereka, dan kami sangat menghargai segala usaha yang dilakukan untuk berdiri bersama kami. Mendukung hak-hak rakyat Palestina sejak awal dan kami melihat usaha mereka untuk membuka blokade dengan konvoy beberapa kali mereka masuk ke Gaza, dan usaha yang terlihat sangat jelas adalah dibangunnya Rumah Sakit Indonesia, ini usaha yang sangat bagus dan kami segenap rakyat Palestina mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia.(L/KJ/P03/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Basarnas Siapkan Sumber Daya yang Siap dan Sigap

Rekomendasi untuk Anda