Phongyang, MINA – Korea Utara terdeteksi telah melakukan peluncuran rudal balistik pada Ahad (14/1).
Proyektil rudal tersebut diperkirakan jatuh di sekitar Perairan Jepang.
Militer Korea Selatan menyebutkan rudal tak dikenal tersebut meluncur dari negerinya Kim Jong Un ke arah timur.
“Ini menjadi peluncuran rudal pertamanya tahun ini,” demikian kata militer Korsel dikutip dalam laman Yonhap.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Namun Kepala Staf Gabungan mengatakan, pihaknya mendeteksi peluncuran tersebut tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sebuah proyektil yang diyakini sebagai rudal telah jatuh, menurut penjaga pantai Jepang, yang juga mengatakan bahwa proyektil tersebut mungkin merupakan rudal balistik.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan Kim Jong Un dapat melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat mulai Januari 2024 dan mungkin meluncurkan rudal jarak jauh pada sudut normal.
Rudal balistik Hwasong-18 antar benua dengan bahan bakar padat terakhir ditembakkan Korut pada 18 Desember 2023 lalu.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Peluncuran terbaru ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat setelah Korea Utara menembakkan peluru artileri di dekat perbatasan maritim di Laut Kuning dari 5 hingga 7 Januari.
Pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan, dia tidak berniat menghindari perang dengan Korea Selatan, dan mengancam akan memusnahkan Korea Selatan jika negara tersebut mencoba menggunakan kekerasan terhadap Korea Utara saat dia memeriksa pabrik-pabrik amunisi besar.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan, Korea Utara kemungkinan akan melakukan tindakan provokatif awal tahun ini dan meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan umum Korea Selatan pada bulan April.
Ketegangan di Semenanjung Korea memuncak setelah Pyongyang meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada bulan November.
Pada Desember, Korea Utara mengatakan pihaknya telah menguji rudal balistik antarbenua terbarunya untuk mengukur kesiapan perang kekuatan nuklirnya melawan meningkatnya permusuhan AS, ketika Washington dan sekutunya mulai mengoperasikan sistem berbagi data rudal secara real-time. (T/R4/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza