Jeddah, MINA – Kunjungan Joe Biden ke Arab Saudi pada Jumat (15/7) bertujuan menegaskan kembali pengaruh Amerika Serikat di kawasan itu setelah periode pengabaian.
Biden mengatakan, poros strategis Washington menjauh dari Timur Tengah telah menjadi kesalahan, dan perjalanannya ke Kerajaan akan mempromosikan kepentingan AS.
“Ada begitu banyak masalah yang dipertaruhkan, saya ingin menjelaskan bahwa kita dapat terus memimpin di kawasan ini, dan tidak menciptakan kekosongan, kekosongan yang diisi oleh China dan/atau Rusia,” kata Biden seperti dikutip Arab News.
Presiden AS Joe Biden tiba di Jeddah pada Jumat (15/7) setelah terbang langsung dari Tel Aviv, setelah mengakhiri kunjungannya ke Israel pada Kamis (14/7) dengan janji bersama untuk menolak akses Iran ke senjata nuklir.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk keunggulan militer regional Israel dan kemampuan mempertahankan dirinya sendiri.
Sebuah pernyataan resmi mengatakan, AS menekankan bahwa bagian integral dari janji ini adalah komitmen untuk tidak pernah mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir, dan ia siap untuk menggunakan semua elemen kekuatan nasionalnya memastikan hasil itu.
Biden mengatakan, mencegah nuklir Iran adalah “kepentingan keamanan vital bagi Israel dan AS, saya akan menambahkan, untuk seluruh dunia juga,” katanya.
Sebelum terbang ke Jeddah pada Jumat, Biden mengadakan pembicaraan di Tepi Barat dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Ia menegaskan kembali kebijakan Washington untuk mendesak solusi dua negara, karena menurutnya, keduanya memiliki akar yang dalam dan kuno di negeri tersebut, hidup berdampingan dalam damai dan keamanan. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka