Jakarta, 19 Rajab 1436/8 Mei 2015 (MINA) – Watteau Ibrahim, seorang ulama dari Palimbang Sultan Kudarat, Filipina Selatan, menjelaskan, pendidikan Islam di Filipina Selatan, terus dikembangkan, antara lain sekarang sedang dalam proses untuk mendapatkan afiliasi dengan kurikulum Islam dunia.
“Pendidikan Islam kini disalin dalam Kurikulum Sekolah Arab Timur Tengah yang benar-benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah untuk bimbingan kepada generasi muslim di masa depan,” kata, Ustadz Watteau Ibrahim kepada Mi’raj Islam News Agency (MINA) , dalam wawancara yang melalui internet, Rabu (6/5).
“Sementara itu Pemerintah Filipina hanya mendukung pada pendidikan Bahasa Arab ada guru yang dipekerjakan di bawah Departemen Pendidikan,” kata dia.
Pengembangan pendidikan Islam pada warga Moro yang beragama Islam mendesak dilakukan, melalui Madrasah, utama sekiali untuk memberikan pemahaman bahwa Islam adalah jalan hidup.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Ulama terkemuka itu juga mengungkapkan, menurut sejarah, Filipina berakar dari dunia Melayu. “Ini juga akan sangat membantu pengembangan pendidikan Islam di Pilipina Selatan, karena sebagian besar Umat Islam di negara-negara ASEAN yang dari ras Melayu yang sama. Jadi bisa ikut membantu mengembangkan pendidikan Islam di sini,” tuturnya.
Ustadz Atteau Ibrahim juga mengngkapkan, “Filipina memiliki pahlawan nasional terkemuka, Jose Rizal dan kami mengakui dia sini di negara filipina, juga menghormatinya sebagai pahlawan Malaya besar, ” katanya.
Tokoh Pilipina lainnya yang ras Melayu adalah José Protacio Rizal Mercado y Alonso Realonda (lahir di Calamba, Provinsi Laguna, Filipina, 19 Juni 1861 meninggal di Dapitan, provinsi Zamboanga (Mindanao), Filipina, 30 Desember 1896 pada umur 35 tahun). “Ia adalah tokoh bangsa Filipina. Ia diberikan bermacam-macam gelar: “Kebanggaan Ras Melayu,” “Tokoh Besar Malaya,” “Tokoh Utama Filipino,” “Mesias Revolusi,” “Pahlawan Universal,” “Mesias Penebusan.” (L/P005/ Imt/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)