Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesantren Membangun Generasi Unggul, Berakhlak Mulia

Habib Hizbullah - Sabtu, 28 Mei 2022 - 14:54 WIB

Sabtu, 28 Mei 2022 - 14:54 WIB

5 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Amir Majelis Taklim wa Tadrib Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ustaz Ir. Agus Priono mengatakan, memilih mendidik anak di Pesantren memiliki peluang besar untuk membentuk generasi unggul yang berakhlakul karimah.

Hal itu disampaikannya pada Wisuda Tahfidz dan Haflah Tasyakur Angkatan 28 Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (28/5) di Masjid terbesar di Lampung, Masjid An-Nubuwwah.

“Di Pesantren mudah untuk menerapkan nilai-nilai Islam, mudah mencontohkan dan dicontohkan, dalam kehidupan sehari-harinya selalu dihadapkan dengan perilaku Islami, sehingga akan tertanam dalam jiwa santri itu akhlaq yang baik,” jelasnya.

Ia menuturkan, sebelum Islam datang, banyak sekali kedzaliman, budaya moral yang tidak baik, sehingga datang Islam maka berubah menjadi moral yang berakhlakul karimah.

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

“Jadi alumni-alumni pesantren akan menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an, cari duit berdasarkan Al-Qur’an, kalau berbisnis jujur, ramah, pemaaf, dan lain-lain, nilai moral itu dipraktekkan,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pendidikan yang tinggi. Perkembangan zaman yang tidak mudah dikendalikan, memaksa umat manusia untuk mengantisipasi ilmu, sehingga umat Islam diharapkan dapat menjadi pionir dari masa ke masa.

“Kepada Alumni, kalian adalah kader, pendidikan adalah proses kaderisasi, yang akan meluruskan, membimbing umat. Proses ini munculnya dalam dunia pendidikan, baik agama maupun umum,” pesannya.

“Dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah 122, sebagaimana dalam tafsir Al-Misbah, ayat ini mengajarkan ada penugasan dalam masyarakat, adanya pengabdian, sehingga disitulah tidak terbatasnya ilmu, maka Al-Qur’an tidak membedakan antara ilmu agama dan umum,” lanjutnya.

Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah

Ada sebuah teori optik, ilmuwan-ilmuwan mengembangkan teknologi seperti lensa, kamera dan teknologi canggih lainnya, di sinilah para ilmuwan mengabdi sesuai dengan bidangnya sejak 1000 tahun lalu hingga sekarang.

“Hal-hal seperti ini adalah contoh manusia yang menjadi rahmat bagi sesamanya, dan menjadi rahmat ini adalah perkara agama, sehingga umat Islam harus demikian, memberikan kebermanfaatan bagi umat,” tutupnya.

Sejak berdirinya Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun tahun 1994, Ponpes ini telah meluluskan kurang lebih 3000-an alumni yang tersebar di berbagai wilayah baik di dalam negeri maupun luar negeri. (L/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia