Laboratorium Diimbau Tidak Libur, Sebanyak 8.776 Spesimen Diperiksa,

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia pada Senin (15/6) telah melakukan pemeriksaan spesimen Coronavirus Disease (Covid-19) sebanyak hingga pukul 12.00 siang.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, beberapa laboratorium yang berada di rumah sakit dan di beberapa perguruan tinggi, masih menerapkan sehingga pemeriksaan spesimen Covid-19 sempat menurun, Pada pemeriksaan hari ini seluruh laboratorium berupaya untuk tidak berhenti beroperasi – meski di hari libur sekalipun.

“Hari ini hasilnya kita dapatkan kasus positif terkonfirmasi adalah 1.017 orang, sehingga totalnya menjadi 36.294 orang. Kalau kita lihat distribusinya, masih tetap sama, bahwa ada lima provinsi yang angka laporannya cukup tinggi,” kata Yuri saat konferensi pers Graha BNPB, Jakarta.

Baca Juga:  Menkop UKM: Indonesia Maju dengan Sertifikasi Halal

Lebih jauh Yuri menjelaskan bahwa ada 270 kasus positif di Jawa Timur dan 62 kasus sembuh. DKI Jakarta 142 kasus, 106 kasus yang sembuh. Kemudian Jawa Tengah 116 kasus dan 36 sembuh, Selatan 101 kasus dan 142 sembuh, dan Kalimantan Selatan 66 kasus dan 16 sembuh.

Ia mengatakan pihaknya telah mengkoordinasikan dengan Dinas Kesehatan setempat. Penambahan ini karena dilakukannya pemeriksaan secara masif dari kontak tracing yang agresif dilakukan.

Total kasus sembuh sebanyak 592 orang, sehingga akumulasi adalah 15.123 orang. Hal ini memberikan gambaran, bahwa optimisme Covid-19 ini bisa disembuhkan dan sudah melihat pergerakan kasus sembuh demikian cepat, demikian masif, dan rawatan pada penderita Covid-19 ini bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga:  Workshop: Dongeng Salah Satu Metode Kembangkan Karakter Anak

Kasus meninggal pertama 64 orang ,sehingga menjadi 2.198 orang. Kemudian, ada 36.744 kasus  orang dengan pemantauan (ODP) dan kasus pasien dengan pengawasan (PDP) 13.649 kasus. Yuri mengatakan bahwa proses penularan masih saja terjadi.

“Artinya, masih ada sumber penularan yang berada di tengah-tengah kita, yang belum melaksanakan tindakan isolasi dengan baik. Masih banyak juga kelompok rentan yang tidak menyadari, bahwa mereka akan sangat mudah terinfeksi, yaitu mereka-mereka yang kemudian tidak patuh untuk menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak rajin mencuci tangan,” kata Yuri. (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.