Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Libya menjalin kerja sama pembangunan bidang perikanan melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).
KSST bidang perikanan Indonesia-Libya diinisiasi oleh Kementerian PPN/Bappenas dan KBRI Tripoli untuk menindaklanjuti permintaan dari KADIN Libya dalam rangka peningkatan kapasitas di bidang perikanan. Inisiasi kerja sama diawali dengan “Pertemuan Familiarisasi” pada 31 Januari 2022 secara daring.
Sebagai langkah konkret kelanjutan kerja sama, Delegasi Libya yang terdiri dari 13 orang perwakilan KADIN Libya, pejabat pemerintah dari Kementerian Ekonomi, Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Sumber Daya Kelautan dan Libyan Academy melakukan kunjungan ke Indonesia, Senin (18/7).
Rangkaian kegiatan kunjungan dilaksanakan pada 18 – 23 Juli 2022 di Jakarta, Semarang, Kudus dan Jepara.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Kegiatan diawali dengan Kunjungan Kehormatan (Courtesy Meeting) ke Kem. PPN/Bappenas pada tanggal 18 Juli 2022 bertempat di Ruang DH 3-5 Bappenas.
Delegasi diterima oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kem. Kelautan dan Perikanan, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tripoli dan Ketua Kadin Indonesia.
Pertemuan dilanjutkan dengan pelaksanaan knowledge sharing dengan topik arah kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang kelautan dan perikanan.
Kunjungan Delegasi Libya selanjutnya dilakukan ke Kem. Luar Negeri, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang dan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPAP) Jepara, serta kunjungan dan dialog dengan mitra kerja swasta.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Pada akhir kunjungan, delegasi dijadwalkan menghadiri wrap up meeting di Kantor KADIN Jakarta untuk melaksanakan agenda business matching dan menyusun kesepakatan kerja sama.
Rangkaian kunjungan dan knowledge sharing Delegasi Libya di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan investasi, pemahaman, pengalaman, pengetahuan teknis kedua negara, termasuk swasta, serta meningkatkan kerja sama pembangunan internasional antara Indonesia-Libya di sektor perikanan.
Kunjungan kerja diharapkan menghasilkan tindak lanjut pengembangan sektor kelautan dan perikanan di kedua negara baik melalui kesepakatan Minutes of Meeting maupun Memorandum of Understanding dalam kerangka KSST.
Pola kerja sama ini merupakan perwujudan konkret dari pemanfaatan KSST untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang produktif. Partisipasi swasta dari kedua belah pihak, diharapkan tidak hanya menghasilkan kerja sama yang ‘single off’, namun juga berkelanjutan.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Selain itu, partisipasi beberapa balai dari Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia seperti BBPBAP Jepara dan BBPI Semarang merupakan peluang untuk mempromosikan produk balai ke tingkat global.
“Rangkaian knowledge sharing ini dimaksudkan untuk bertukar pengetahuan, pengalaman dan teknologi tentang pengembangan sektor perikanan serta untuk menciptakan peluang kerja sama perdagangan dan investasi. Hal ini merupakan perwujudan konkrit dari pemanfaatan KSST untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang produktif.”, Deputi Bidang KSDA Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan dalam sambutannya.
Sebagai salah satu negara penghasil produk perikanan terbesar di dunia dengan jumlah produksi 24,4 juta di tahun 2021, Indonesia memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan teknologi di bidang perikanan yang dapat dibagikan ke negara-negara sahabat. (R/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025