Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LIPI: Hoax Viral Berita ‘Gempa Jawa’

Risma Tri Utami - Ahad, 26 Agustus 2018 - 08:58 WIB

Ahad, 26 Agustus 2018 - 08:58 WIB

12 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Sehubungan dengan viralnya penyebarluasan berita melalui aplikasi pesan singkat seperti terlampir tentang gempa Jawa yang beredar luas di masyarakat, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menginformasikan bahwa berita tersebut palsu atau hoax.

“Berita itu merupakan pendapat ilmiah dari kepakaran seorang peneliti kegempaan, di mana sangat terbuka untuk melakukan diskusi ilmiah lebih lanjut,” kata Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto di Jakarta, Sabtu (25/8).

LIPI melihat, berita ini sebagai bagian edukasi positif ke masyarakat yang seharusnya tidak dibumbui dengan hal-hal yang cenderung provokatif dan menimbulkan rasa ketakutan di tengah masyarakat luas.

Unggahan berita dari salah satu stasiun televisi swasta Indonesia yang berjudul ‘Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa’ di kanal YouTube sebenarnya sudah sejak lama, tepatnya pada 24 Januari 2018.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Eko mencermati bahwa berita yang ditayangkan stasiun televisi tersebut sebagai edukasi yang baik bagi masyarakat luas di mana Indonesia memang merupakan wilayah rawan gempa.

Menurutnya, pernyataan ilmuwan tentang kewaspadaan gempa selalu bersifat sangat umum yaitu mempertimbangkan mekanisme gempa yang berulang. Pilihan kata dan kalimatnya juga sering kali masih menggunakan konteks waktu geologi yang kisaran waktunya bukan 24 jam, namun ribuan, bahkan jutaan tahun.

“Artinya, jika seorang geologist mengemukakan statement tentang sebuah ancaman gempa, itu adalah pernyataan yang generik karena memang kita hidup di tempat dimana sumber-sumber gempa berada,” tekan Eko.

Oleh karena itu, LIPI mengklarifikasi bahwa segala kata-kata dan kalimat yang terdapat dalam pesan berantai yang viral tersebut merupakan bentuk pemelintiran informasi yang secara sengaja dibuat untuk menimbukan kerasahan pada masyarakat dan bisa dikategorikan informasi tambahan yang hoax.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

LIPI juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi atas pesan tersebut dan menjadi panik karena pesan itu.

“Lalu, bila masyarakat menerima pesan serupa, sebaiknya tidak segera dibagikan lagi dan lebih baik mengonfirmasikan kembali kepada pihak yang resmi dan terpercaya,” pungkas Eko. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah