Listrik di RS Al-Syifa Padam, Pasien Terancam

Bayi-bayi prematur di RS Al-Shifa Gaza berada di luar inkubator karena listrik padam akibat habisnya bahan bakar. (Foto: Quds Press)

, MINA – Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di kota Gaza, Muhammad Abu Salmiya, pada Senin (13/11), mengumumkan jumlah syahid akibat pemadaman listrik di rumah sakit tersebut meningkat menjadi 20 syahid, termasuk 6 bayi prematur.

“Enam bayi prematur dan sembilan orang yang terluka di ruang unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit meninggal hari ini akibat pemadaman listrik yang membuat peralatan medis tidak dapat berfungsi. Total kematian mencapai 20 orang,” kata Salmiya, Quds Press melaporkan.

Dia menjelaskan bahwa kematian tersebut akibat pengepungan tiga hari lalu dan penolakan pendudukan untuk mengirimkan bahan bakar ke seluruh rumah sakit di Gaza, .

“Jumlah bayi prematur yang masih hidup di rumah sakit Al-Shifa saat ini adalah 33 orang, setelah kematian enam orang,” ujar Salmiya.

Baca Juga:  Khutbah Jumat: Menghayati Makna Ibadah  

Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza hari ini mengkonfirmasi bahwa 100 jenazah mulai membusuk di halaman Rumah Sakit Al-Shifa, dan tim medis tidak dapat menguburkan mereka akibat pengepungan pendudukan dan penembakan terhadap siapa pun yang bergerak ke luar.

Pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap selama 38 hari berturut-turut sejak 7 Oktober dengan pesawat mereka mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil Palestina, menghancurkan mereka di atas kepala penduduknya.

Pasukan Pendudukan juga mencegah masuknya air, makanan, dan bahan bakar, yang menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 11.100 orang yang mati syahid, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak, wanita, dan pria. 28.200 warga Palestina terluka.(T/R5/P2)

Baca Juga:  Komisi X DPR Minta Pemerintah Evaluasi Kurikulum Merdeka, UKT, Hingga Kesejahteraan Guru-Dosen

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.