Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LONGMARCH WUJUD CINTA AL-AQSHA

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 10 Juni 2015 - 11:46 WIB

Rabu, 10 Juni 2015 - 11:46 WIB

1107 Views

ayubWawancara dengan Muqorrobin al-Ayubi, Ketua Panitia Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha

Aqsa Working Group mengkoordinir aksi “Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha dan Kepedulian terhadap Muslimin” dari Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur menuju Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Sabtu (13/6) mendatang.

Gerak Jalan yang dijadwalkan dilepas oleh Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dr.H. Adhyaksa Dault akan menempuh jarak jalan kaki sekitar 13 km, diikuti oleh sekitar 1.000 peserta yang telah terdaftar pada panitia.

Ketua Panitia Muqorrobin al-Ayubi mengatakan Rabu (10/6), sebelumnya Panitia bersilaturahim ke rumah Adhyaksa, mengkonfirmasi kesediaan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tersebut, melepas peserta longmarch, beberapa hari menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Apa dan bagaimana gerak jalan tersebut dapat menuju pembebasan Al-Aqsha? Berikut wawancara kru Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dengan Ketua Panitia, Muqorrobin al-Ayubi atau biasa disapa Ayub, sebagai berikut:

MINA : Apa sebenarnya tujuan longmarch ini?

Ayub : Kita ingin memberikan pemahaman terhadap warga yang kita lalui, supaya mereka lebih memahami keadaan Masjidil Aqsha yang ada di Palestina, yang masih dalam penjajahan Israel. Karena masih banyak masyarakat yang belum memahami akan hal ini.

Tidak hanya keberadaan Aqsha dan Palestina, kita juga mencoba mengkampanyekan mengenai saudara-saudara kita yang sekarang sedang tertindas, seperti di Rohingya. Ini juga akan menjadi bentuk kepedulian kita terhadap kaum Muslimin yang lainnya.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El-Awaisi (3): Kita Butuh Persatuan untuk Bebaskan Baitul Maqdis

MINA : Berapa jarak tempuh rute longmarch yang akan dilalui peserta?

Ayub : Kita akan coba melewati rute yang banyak dilalui warga, jarak antara 12 hingga 15 km. Start dari Buperta Cibubur dan finish Pesantren Al-Fatah Cileungsi.

MINA : Berapa peserta yang ikut berpartisipasi?

Ayub : Dari Wilayah Jakarta Bogor dan sekitarnya saja sekitar 1.000 peserta, terdiri dari para pemuda, remaja masjid, dan santri. Juga orang tua dan kaum Muslimah banyak yang akan ikut serta, termasuk mereka membawa anak-anak kecilnya.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis

Peserta dari Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Barat, sebagian sudah berada di Pesantren Al-Fatah Cileungsi.

MINA : Teknis pemberangkatan seperti apa?

Ayub : Seluruh peserta yang sudah hadir di Pesantren Al-Fatah, akan kita droping ke lokasi Buperta. Lainnya silakan datang langsung ke lokasi pembukaan, Sabtu pagi pukul 07.00 WIB sudah di tempat acara.

demo-awg

Gerakan Cinta Al-Aqsha (Dok AWG)

MINA : Berapa pos yang disediakan panitia?

Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina

Ayub : Kita sediakan setidaknya enam pos yang akan kita lalui, dari start sampai finish. Pos pertama di Buperta, untuk aktivitas pendaftaran, administrasi, upacara, orasi, dan pelepasan.

Pos Kedua berjarak 4 km di depan Plaza Cibubur, Pos Ketiga di Prapatan Cikeas, Pos Keempat di fly over perempatan pasar Cileungsi, Pos Kelima di depan Natra Raya, dan Pos terakhir di tempat finish Pesantren Al-Fatah.

MINA : Bagaimana persiapannya sejauh ini?

Ayub : Alhamdulillah ok. Mulai Surat Perizinan atau Pemberitahuan ke pihak Kepolisian dan kepada pihak terkait.  Semua sudah ok, mulai dari wilayah Bogor, Depok, Jawa Barat, Buperta, Jakarta Timur, dan Bekasi.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (1): Peran Strategis Indonesia dalam Pembebasan Baitul Maqdis

MINA : Ada tamu undangan?

Ayub : Kita sudah menghubungi dan mengkonfirmasi Bapak Adhyaksa Dault selaku mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga sekaligus saat ini Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Beliau bersedia memberikan sambutan orasi dan juga melepas gerak jalan cinta Al-Aqsha.

Ada juga tokoh lainnya, Ustadz Heri Nurdi dari Radio Silaturahim, dan Dokter Joserizal Jurnalis dari MER-C (Medical Emergency Rescue Committe).

MINA : Apakah ada seragam khusus atau atribut peserta?

Baca Juga: HNW: Amanat Konstitusi! Indonesia Sejak Awal Menolak Kehadiran Penjajah Israel

Ayub : Kita menghimbau para peserta agar mengenakan baju berwarta putih, ikat kepala, dan sepatu olahraga. Memang dari panitia sudah menyiapkan baju untuk longmarch itu sendiri, tetapi tidak kita paksakan karena ada infaqnya.

Peserta aksi gerak jalan diharapkan yang sehat jasmani dan rohani, karena akan menepuh jalan kaki yang lumayan jauh. Dalam hal ini Panitia juga bekerjasama dengan MER-C sebagai tim medis”. (L/ima/nis/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (NIMA)

Baca Juga: Basarnas: Gempa, Jangan Panik, Berikut Langkah Antisipasinya

Rekomendasi untuk Anda