Islamabad, 1 Muharram 1436/14 Oktober 2015 (MINA) – Majelis Ulama Pakistan telah menyiapkan 10 poin kode etik untuk memastikan hukum dan ketertiban, perdamaian, dan kerukunan lintas mazhab terjaga selama bulan Muharram.
Seperti dilaporkan ARY News, Senin (12/10) waktu setempat, kode etik itu telah disiapkan dengan persetujuan dari semua sekolah pemikiran agama untuk memastikan bahwa tidak ada kejadian tak diinginkan terjadi selama bulan Muharram.
“Itu disiapkan dalam sebuah pertemuan para tokoh dari semua sekolah pemikiran yang diketuai oleh Ketua Majelis Ulama Pakistan Hafiz Muhammad Tahir Ashrafi,” ungkap laporan tersebut.
Para ulama sepakat bahwa tidak ada ruang untuk terorisme, ekstremisme, dan kekerasan sektarian dalam Islam.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Mereka menegaskan sekte atau mazhab apapun tidak harus dinyatakan ‘kafir’ dan setiap Muslim atau non-Muslim tidak boleh dinyatakan ‘layak membunuh’. Para penganut dari semua sekte akan menjalani kehidupan mereka sesuai hak-hak yang diberikan oleh Konstitusi Pakistan.
Para ulama menekankan pada larangan loudspeaker (pengeras suara) kecuali untuk adzan dan khutbah Jumat. Di samping itu, setiap pihak yang akan menggunakan pengeras suara dalam sebuah kegiataan keagamaan harus dengan izin dari pemerintah daerah.
Majelis Ulama Pakistan juga menyerukan larangan publikasi karya sastra yang menghasut, buku yang menyebarkan konten kebencian, dan situs-situs yang memuat konten hasutan.
Para ulama menyatakan bahwa sudah menjadi tugas dan kewajiban pemerintah untuk memastikan bahwa tempat-tempat suci dilindungi dan unsur-unsur yang menimbulkan ancaman harus ditangani dengan keras.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Sementara itu, masih berkaitan dengan Muharram, lembaga Central Ruet-e-Hilal Committee akan bertemu pada Rabu, 29 Dzulhijjah (14 Oktober), untuk mengamati bulan Muharram 1437 Hijriyah, bulan pertama dalam kalender Islam.
Direktur Jenderal Departemen Agama dan Kerukunan Antaragama Noorul Islam mengatakan bahwa Ketua Mufti Muneeb ur Rehman akan memimpin rapat Komite di gedung Departemen Meteorologi di Karachi. (T/P022/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai