Jakarta, MINA – Dalam acara “Tasyakur 5 Tahun” kantor berita MINA (Mi’raj News Agency), mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan, media internasional ini tidak termasuk yang dipersepsikan radikal.
“Saya berdiri di tempat yang sama, kita bersama-sama mendirikan kantor berita MINA,” kata Marzuki yang lima tahun lalu meresmikan MINA di tempat yang sama, yaitu di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, 18 Desember 2012.
“Saya tidak mendengar selama lima tahun ini, MINA merupakan kantor berita yang dipersepsikan sebagai kantor berita yang dianggap radikal,” katanya.
Dia mengungkapkan, lima tahun yang lalu dia berharap, MINA mampu mewakili kepentingan umat Islam, yang menjadikan Islam rahmatan lil ‘alamin, termasuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
“Saya kira ini yang patut kita pertahankan, khususnya mendukung kemerdekaan Palestina,” tambahnya.
Menurutnya, dukungan pemerintah dan bangsa Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina tidak pernah letih, konsisten dari masa ke masa.
MINA didirikan oleh Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah, lembaga kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dan Jaringan Radio Silaturahim (Rasil).
MINA merupakan follow up dari Konferensi Bandung untuk Pembebasan Al-Aqsha dan Palestina yang berlangsung tanggal 4-5 Juli 2012 di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Pendiri, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi pertama MINA adalah H.M. Hamidy, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), tokoh pers yang cukup lama menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Kantor Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. (L/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia