Teheran, MINA – Sebuah situs media reformis membocorkan apa yang terjadi di balik layar pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri yang tiba-tiba pada Sabtu (4/11) lalu.
Mengutip sumber-sumber informasi di Teheran, situs media Amadnews mengungkapkan bahwa Ali Akbar Velayati, Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, adalah orang yang mengancam Hariri. Demikian Al Jazeera memberitakannya Rabu (8/11) yang dikutip MINA.
Velayati datang menemui Hariri di Beirut pada Jumat, 3 November, sehari sebelum perdana menteri itu pergi ke Arab Saudi dan mengundurkan diri.
Diungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Velayati mengancam Hariri untuk memilih antara mendukung strategi pemerintah Amerika Serikat (AS) melawan Hizbullah, atau Lebanon akan menghadapi kekacauan dan Hariri akan bernasib sama seperti ayahnya yang dibunuh pada 14 Februari 2005.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menurut Amadnews, Hariri menekankan bahwa “keadaan saat ini sangat mirip dengan pembunuhan Munir Rafik Hariri.”
Laporan tersebut menegaskan bahwa Velayati adalah orang yang mengancam Hariri pada akhir pertemuannya, setelah menolak tunduk pada perwalian Iran dan menentang strategi Presiden AS Donald Trump. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama