MENAG RESMI LEPAS PENERIMA BEASISWA PROGRAM DOKTOR

Foto: Kemenag
Foto: Kemenag

Jakarta, 9 Dzul Qa’dah 1436/24 Agustus 2015 (MINA) – Lukman Hakim Saifuddin secara resmi melepas 150 peserta sebagai perwakilan 1.047 penerima beasiswa program Kementerian Agama ke tujuan universitas masing-masing dalam dan luar negeri.

Pelepasan secara simbolik dilakukan dengan melepas 150 burung merpati diikuti pejabat eselon I di lapangan upacara Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Senin (24/8).

“Bersyukurlah, karena banyak saudara kita di luar yang belum punya kesempatan sebaik saudara sekalian penerima beasiswa,” kata Lukman. Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Lukman dalam pesannya mengatakan, pihaknya  merasa terharu, karena sampai saat ini dan mungkin sulit terjadi dirinya bisa sekolah di luar negeri, namun hari ini harus melepas calon doktor ke luar negeri.

Ia juga mengatakan, dirinya bukanlah profil yang patut ditiru terkait dengan pencapaian di bidang pendidikan tinggi, karena aktivitasnya di dunia sosial dan politik, hingga untuk membuat penulisan akhir studinya pun harus tersendat-sendat.

Lukman bersyukur, program 5.000 Doktor sudah mulai direalisasikan, kepada peserta penerima beasiswa pihaknya menyampaikan lima pesan. Ia berharap setiap kita bisa memegangi lima hal ini.

Pertama, jaga betul nawaitu (niat), bahwa niat studi, lakukan lakukan studi, konsentrasi pada studi. Kedua, khususnya bagi penerima beasiswa ke luar negeri, mohon jangan mudah kagetan terlebih yang baru ke luar negeri yang dari sisi peradaban dan budayanya memiki sejarah panjang dari bangsa kita. Menjadi mudah melecehkan negara kita sendiri seakan yang dari luar negeri lebih hebat, sehingga terbangun sikap merendahkan tanah air.

“Pesan saya, tetaplah berprilaku arif, karena ilmu pengetahuan seperti itu. Jangan terkaget-kaget dengan sesuatu yang baru,” ujar Lukman.

Ketiga, tetap jaga nama baik bangsa, dan bagi penerima beasiswa yang di dalam negeri juga luar negeri, Menag mengingatkan bahwa bisa mendapat kesempatan ini tidak cuma-cuma, karena itu ia meminta agar penerima beasiswa bisa membawa nama baik bangsa di mana pun berada.

“Jaga betul sikap tindakan dan prilaku sehari-hari, karena kita sedang menjalani studi membawa nama bangsa,” ucap Menag.

Keempat, selama di luar negeri dan dalam negeri, tidak hanya membangun jejaring dengan profesor yang sifatnya personal juga membangun jaringan yang bersifat kelembagaan, karena beasiswa yang diterima bukan atas perseorangan tapi lembaga. Karena itu akan sangat diperlukan setelah menyelesaikan studi. Kelima, Menag minta agar penerima beasiswa segera pulang, khususnya di luar negeri karena sangat dibutuhkan di dalam negeri.

“Juga yang di dalam negeri, kembali cepat ke keluarga masing-masing. Karenanya harus cepat menyelesaikan studi. Karena negara kita menunggu dan menanti kiprah saudara sekalian setelah menyelesaikan studi,” kata Menag.

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam keterangannya menyampaikan, bahwa tahun 2015 ada 1.047 orang yang menerima Beasiswa Kementerian Agama. Mereka akan berangkat studi di universitas prestisius dalam negeri, dan sebagian lagi akan berdiaspora ke seluruh seantero dunia.

Di antara mereka ada yang akan melanjutkan studi ke Australia sebanyak 19 orang. Belanda ada 14 orang. Perancis 13 orang dan Inggris 7 orang. Sudan, Malaysia, dan Saudi Arabia masing-masing ada 6 orang. Memilih Jepang sebagai tujuan studi ada 4 orang. Kanada sebanyak 3 orang, Turki 2 orang, dan Jerman 1 orang.

“Kami optimis keberhasilan rekruitmen dan seleksi tahun ini akan berdampak besar pada peningkatan jumlah pendaftar pada tahun yang akan datang,” ujar Kamaruddin. (T/P010/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0