Mendikbud Ingin Ada Hari Keluarga

Muhadjir Effendy. (Foto: MINA/Rendy Setiawan)

Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, dirinya ingin ada hari keluarga dalam sepekan, yaitu dua hari di akhir pekan. Hal itu berkaitan erat dengan kebijakannya beberapa waktu lalu terkait lima hari sekolah (LHS).

“Sebetulnya dengan kebijakan yang digulirkan yaitu lima hari sekolah itu saya ingin dua hari menjadi hari keluarga,” ujar Muhadjir dalam Forum Merdeka Barat (FMB) di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi di Jakarta, Rabu (30/8).

Muhadjir menegaskan, peran keluarga jangan sampai tidak ada sama sekali. Sebab menurutnya, pendidikan anak di tengah keluarga itu sangat penting, jangan sampai nantinya justru pendidikan anak 100 persen diberikan kepada sekolah.

“Harus direvitalisasi peranan keluarga karena itu sangat penting. Jadi lima hari itu untuk sekolah dan dua hari itu untuk keluarga,” katanya.

Agar kebijakannya itu tidak sia-sia, Muhadjir mengaku sudah menyiapkan program pendidikan singkat khusus orang tua murid atau dikenal dengan program Edu-Parenting.

“Nah kita dari Kemendikbud sudah menyiapkan program Edu-Parenting, yaitu penyuluhan bagi orang tua murid. Maksudnya adalah bahwa bagaimanapun juga pendidikan paling utama itu ada di keluarga. Sekolah itu hanya titipan saja,” katanya.

Muhadjir mengatakan, program Edu-Parenting itu sistemnya nanti ketika penerimaan murid baru, pihak sekolah akan mengundang orang tua murid untuk diberikan pendidikan singkat tentang Edu-Parenting itu.

“Nantinya keluarga akan menjadi tanggung jawab utama dalam mendidik anak,” tandasnya. (L/R06/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)