Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Bangladesh, Dr. A. K. Abdul Momen, M.P., melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Ahad-Selasa, 17-19 Juli 2022.
Kunjungan tersebut dalam rangka peringatan 50 tahun Hubungan Diplomatik antara Bangladesh dan Indonesia.
“Melalui kunjungan ini diharapkan hubungan bilateral kedua negara yang bersaudara ini dapat semakin meningkat,” demikian pernyataan tertulis Kedutaan Besar Bangladesh untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (19/7).
Selama kunjungan tersebut, Menlu Bangladesh bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, Menlu RI Retno L.P. Marsudi, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Sebuah Diskusi Meja Bundar dengan Dr. Yose Rizal Damuri, Direktur Eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) juga diadakan pada saat kunjungan Menlu Bangladesh.
Dr. Momen juga sempat berinteraksi dengan dunia komunitas pebisnis Indonesia.
Dia meluncurkan sebuah stempel komersial yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Bangladesh di Jakarta dalam perayaan ulang tahun keseratus Bapak Bangsa Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman.
Dia juga meluncurkan terjemahan Pidato bersejarah 7 Maret dari Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman dalam bahasa Indonesia bersama Menteri Luar Negeri Indonesia.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Peningkatan Kerja sama
Menlu RI Retno menyatakan, Bangladesh adalah salah satu mitra ekonomi Indonesia yang penting di Asia Selatan.
Tahun ini, kedua negara merayakan 50 tahun hubungan diplomasi antara Indonesia dan Bangladesh.
“Saya sangat gembira bahwa hubungan kita terus menguat setiap tahunnya,” kata Menlu Retno saat menerima kunjungan Menlu Momen di Jakarta, Senin (18/7).
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Menlu Retno juga mengatakan keduanya berdikusi mengenai cara-cara meningkatkan kerja sama kedua negara.
“Dalam bidang perdagangan, kami sangat gembira dengan tren yang baik dalam hubungan dagang kedua negara,” ujar Retno.
Angka perdagangan Indonesia dan Bangladesh tahun lalu melebihi angka perdagangan sebelum pandemi, melebihi USD 3 juta.
Dari Januari hingga Mei tahun ini, angka perdagangan bilateral meningkat sebesar 30%.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Untuk meningkatkan volume perdagangan, Indonesia dan Bangladesh bekerja sama untuk menyelesaikan negosiasi terkait Perjanjian Perdagangan Preferensial.
Keduanya juga sepakat untuk memperluas kerja sama kita dalam industri strategis, sektor transportasi, dan industri halal.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman