New York, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI meyakinkan para Duta Besar dan diplomat negara sahabat mengenai komitmen Indonesia sebagai Mitra Sejati Perdamaian Dunia (A True Partner for World Peace) dalam berkontribusi untuk perdamaian dan kestabilan dunia.
Hal tersebut disampaikan Menlu pada Resepsi Diplomatik pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020, di Markas Besar PBB di New York. Demikian keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima MINA, (Selasa 5/6).
Pemungutan suara atas keagggotaan itu akan dilakukan pada Jumat (8/6), di mana Indonesia bersaing dengan Maladewa.
“Jika terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB, Indonesia akan meyuarakan harapan dan pandangan negara negara dan menjadi bridge-builder serta mewujudkan kesamaan cita-cita perdamaian dan kesejahteraan dunia,” tegas Menlu Retno.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Perlu ditambahkan, para Duta Besar dan delegasi PBB menggunakan selendang batik pada acara Resepsi Diplomatik Pencalonan Indonesia pada DK PBB, tersebut.
Menlu Retno lebih lanjut menyampaikan, Indonesia mencalonkan diri untuk Anggota Tidak Tetap DK PBB, karena jejak Indonesia dalam perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan global, yang dapat dilihat dari berbagai aksi dan kontribusi yang dibangun Indonesia dalam beberapa dekade.
Terkait isu kemanusiaan, ia menjelaskan, Indonesia hadir dan berada di depan saat negara negara anggota-anggota PBB membutukan bantuan kemanusiaan, termasuk pada bencana alam Haiti, Fiji dan Nepal. Demikian pula para penggiat kemanusiaan Indonesia, yang saat ini berada antara lain di Cox Bazaar, Rakhine State, Gaza dan Marawi, sebut Menlu RI.
Terkait dengan kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia, Menlu RI menegaskan bahwa saat ini ribuan pasukan perdamaian Indonesia bertugas di berbagai misi perdamaian PBB di dunia.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Menurut Menlu RI hal-hal ini merupakan contoh sebagian kecil dari kontribusi Indonesia dan Indonesia akan terus berkotribusi bagi masalah perdamaian dan kesejahteraan dunia. “Rekam jejak suatu negara tidak dapat dibentuk dalam satu hari atau bulan,” tambahnya.
Untuk memenangi kursi DK PBB melalui proses pemilihan di Majelis Umum PBB pada 8 Juni 2018, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa dan harus mendapatkan dukungan dari setidaknya 2/3 anggota PBB. Jika terpilih, Indonesia akan resmi mengisi kursi tersebut terhitung 1 Januari 2019.
Kampanye Indonesia untuk DK PBB telah dimulai sejak peluncurannya tahun 2016 silam di New York dan selalu mengusung prioritas Indonesia untuk menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global, memastikan sinergi antara melanggengkan perdamaian dan agenda pembangunan berkelanjutan, dan memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme.
Indonesia sebelumnya pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.(R/R04/P1)
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)