Bali, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada Kamis (9/12) secara resmi membuka acara Bali Democray Forum (BDF) ke-14 yang diselenggarakan secara hibrid.
Dengan tema “Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice during the Pandemic”, BDF kali ini diikuti oleh 335 peserta dari 95 negara dan empat organisasi internasional yang hadir baik secara fisik maupun secara virtual.
“Tema ini sangat relevan dengan situasi saat ini dan merupakan kelanjutan
dari tema BDF sebelumnya, yaitu “Democracy and Covid-19 Pandemic,” ujar Retno usai acara pembukaan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres dan 18 pejabat
setingkat menteri/wakil menteri, antara lain Menlu AS Antony Blinken,
Menlu RRT Wang Yi, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, Menlu Selandia
Baru Nanaia Mahuta dan lainnya hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Menurut Menlu RI, tahun ini BDF dibuat lebih interaktif dengan meminta pandangan para ahli di bidangnya selain tentunya pandangan para menteri, termasuk di antaranya ekonom peraih Nobel, Joseph Stiglitz.
Dalam sambutannya, Sekjen PBB menyampaikan, recovery for all
depends on equality for all. Pandemi Covid-19 berpeluang memperlebar kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang.
“Sebagai komunitas global, kita semua harus bekerja sama agar kesetaraan dapat dijalankan. Antara lain melalui peringanan hutang, pemberian akses setara terhadap vaksin dan meningkatkan investasi untuk ketahanan kesehatan, jaminan sosial, dan pendidikan bagi semua,” katanya.
BDF diharapkan dapat menjadi ajang untuk saling belajar tentang nilai-nilai keseteraan, inklusivitas, dan keadilan dapat membantu untuk pulih, to recover together and recover stronger. (L/RE1/RI-1)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Mi’raj News Agency (MINA)