Jakarta, MINA – Pendekatan konsep jalan tengah harus berdasar pada keadilan bagi seluruh masyarakat di dunia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi saat membuka acara World Peace Forum (WPF) ke-7 yang mengangkat tema “The Middle Path for The World Civilizations” di Jakarta, Selasa (14/8).
Menlu Retno menjelaskan, pendekatan jalan tengah ini juga harus dapat diimplementasikan di dalam masyarakat secara terbuka dan toleran.
“Pendekatan ini pun harus mampu diterjemahkan di dalam program-program yang nyata. Seperti dalam masalah ekonomi. Karena sekali lagi kesejahteraan rakyat, kesejahteraan semua orang itu akan mendukung pengarusutamaan pendekatan jalan tengah ini,” tambahnya.
Baca Juga: Ajak Pemuda Bangkit Demi Pembebasan Al-Aqsa, Dr. Nurokhim Beri Pembelajaran Seru Lewat Game Online
Menlu juga mengatakan, meski pendekatan jalan tengah ini tidak mudah, maka perlu adanya komitmen yang tinggi dan perlu determinasi yang tinggi.
Menurutnya, forum tersebut bagus sekali, membuka semua tokoh-tokoh – tidak saja tokoh agama tapi juga para aktivis – untuk berbicara mengenai masalah jalan tengah atau bahasa islamnya persatuan.
Acara yang diselenggarakan pada 14-16 Agustus tersebut didukung oleh Kantor Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC), bersama organisasi sosial pendidikan Malaysia, Cheng Ho Multi Culture Trust of Malaysia.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut Ketua CDCC Din Syamsuddin, Ketua Cheng Ho Multi Culture Trust of Malaysia Tan Sri Lee Kim Yew, dan para Duta Besar negara-negara sahabat.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
WPF merupakan ajang pertemuan diantara para pencipta perdamaian peace maker di dunia, baik dari kalangan tokoh agama, kalangan intelektual, pengusaha, dan pembuat kebijakan. (L/R04/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal