Astana, MINA – Indonesia mendorong seluruh negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar dapat mengembangkan berbagai Science Center di berbagai kawasan.
“Pembentukan berbagai center tersebut akan memberikan dampak positif terutama terhadap generasi muda yang sejak usia muda telah diperkenalkan terhadap Ilmu Pengetahuan (Iptek) dan teknologi,” kata (Menristekdikti saat memberikan pernyataan atas nama Pemerintah RI pada pertemuan para Menteri Ristek negara-negara anggota OKI di Astana, Kazakhstan, Sabtu (9/9).
Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik karena hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kemampuan murid yang berkarakter serta memiliki sikap kritis, jujur, dan kreatif.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Selain itu, isu kualitas pendidikan juga perlu diperhatikan sebagai syarat bagi terciptanya masyarakat yang sejahtera di seluruh negara OKI. Peningkatan jumlah dan kualitas pendidikan tinggi (vocational education) juga perlu terus dilakukan untuk menunjang kegiatan industri di seluruh negara OKI.
“Oleh karena itu Indonesia mendorong kalangan industri dapat terlibat di dalam pengembangan vocational education dimaksud,” ujar Nasir seperti yang dsiarkan laman Infopublik yang dikutip MINA.
Menristekdikti juga telah menggunakan kesempatan pertemuan ini untuk menyampaikan berbagai rencana Indonesia dalam memajukan Iptek nasional, antara lain: pembangunan terbagai science and techno parks; capacity building programme; pertukaran Professor di tingkat global; serta penyelenggaraan kerjasama riset dan pengembangan serta techno entrepreneurship.
Pertemuan tingkat Menteri para Menristek negara anggota OKI diselenggarakan sebagai salah satu pertemuan pada rangkaian Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) OKI mengenai Iptek yang diselenggarakan di Astana, Kazakhstan pada 10-11 September 2017.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Delegasi RI pada pertemuan puncak KTT akan dipimpin oleh Wapres RI HM Jusuf Kalla. Selain pertemuan tingkat Menteri, rangkaian pertemuan juga telah dimulai dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM).
KTT OKI mengenai Iptek merupakan KTT tematik pertama di bawah kerangka forum kerjasama OKI yang diselenggarakan atas kesepakatan seluruh negara OKI pada berbagai pertemuan KTT OKI, termasuk KTT OKI terakhir yang diselenggarakan di Istanbul pada bulan April 2016.
KTT OKI kali ini mengusung tema ‘Science, Technology, Innovation and Modernization of the Muslim World’ yang dihadiri 56 negara anggota OKI.
Pada akhir KTT, diharapkan seluruh Kepala Negara/Wakil Kepala Negara akan mengesahkan beberapa dokumen akhir, yaitu dokumen OIC Science, Technology and Innovation 2026, serta dokumen Astana Declaration.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Dokumen OIC STI 2026 pada intinya merupakan road map Iptek negara-negara OKI untuk periode 2017-2026, sedangkan Astana Declaration akan berisi deklarasi bersama seluruh Kepala Negara/Wakil Kepala Negara OKI mengenai hal-hal utama mengenai pengembangan iptek di negara OKI bagi kepentingan seluruh umat manusia. (R/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata