Menristekdikti: Mahasiswa Harus Jadi Generasi Berwawasan Global

Pontianak, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi () mendorong mahasiswa (Untan) untuk membuka berbagai peluang global, termasuk mempelajari inovasi dari luar negeri demi membuka usaha yang berfokus ekspor.

Menristekdikti menekankan sejak berkuliah, mahasiswa harus banyak melihat inovasi di negara lain agar dapat memproduksi produk yang lebih baik di dalam negeri. Ada dua cara pandang terhadap perkembangan inovasi, yaitu global to local dan local to global.

“Untuk membangun (produk) dalam negeri, kita perlu melihat ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia. Kalau kita dalam ilmu pengetahuan, selalu berpikir global to local,” kata Nasir saat memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Bidikmisi Untan Pontianak, Kalimantan Barat, Jum’at (18/1).

Nasir menjelaskan cara pandang global to local hanya berlaku dalam belajar dari negara lain, namun tidak untuk berbisnis. “Kalau kita membangun industri Indonesia, harus (berpikiran) local to global. Jangan kita global to local, kita impor terus. Tapi kalau kita local to global, bagaimana kita ekspor produk,” ujar Nasir.

Nasir meyakini mahasiswa sekarang dapat mempelajari produk inovatif dari luar negeri dengan teknologi informasi sehingga mereka tidak bisa hanya melihat peluang dan inovasi di kota atau perguruan tingginya sendiri.

“Anda tidak hanya akan di Pontianak saja. Jangan berpikiran aku hidup mati harus di Pontianak, jangan. Anda akan jadi orang global, sekarang Anda sudah pakai handphone semua. Komunikasi Anda sudah global,” tutur Nasir di hadapan 150 mahasiswa Untan.

Nasir juga mendorong mahasiswa yang ada di Untan untuk melanjutkan perkuliahan ke luar negeri agar dapat menerapkan inovasi yang sudah dipelajari dari negara lain tersebut.

“Harapannya, lulus nanti bukan orang yang mencari pekerjaan ke Indonesia, tapi yang menciptakan lapangan kerja,” harap Nasir.

Nasir melihat mahasiswa Indonesia yang sudah berkuliah di negara lain lebih berani menerapkan inovasi. “Karena anak-anak seperti ini, rata-rata mereka seorang risk taker, seorang berani mengambil risiko, seorang challenger, mudah-mudahan Anda jadi orang seperti itu,” papar Nasir.

Hadir pada kuliah umum tersebut antara lain Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar dan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan), Thamrin Usman beserta jajaran pimpinan Untan. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.