Menteri: Pengadilan Saudi Diberikan Otonomi Penuh Tangani Kasus Khashoggi

Riyadh, MINA – mendapat otonomi penuh untuk menangani kasus wartawan Saudi, .

Hal itu dikatakan oleh Menteri Kehakiman Kerajaan Waleed Al-Samaani dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita negara Saudi Press Agency (SPA), Sabtu (20/10), demikian Arab News melaporkan yang dikutip MINA.

Al-Samaani mengatakan bahwa kasus Khashoggi terjadi di wilayah kedaulatan Saudi dan akan dilihat oleh pengadilan Saudi ketika semua prosedur selesai.

Dia menambahkan bahwa administrasi peradilan adalah pendekatan permanen Kerajaan Arab Saudi dan pemerintah tidak akan menyimpang dari pendekatan ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, lembaga peradilan Saudi didirikan berdasarkan prinsip-prinsip hukum Islam dan nilai-nilai keadilan yang mengatur keadilan.

Sementara itu, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Saudi Bandar Al-Aiban menegaskan, arahan yang dikeluarkan oleh Raja Salman untuk mengungkap kasus hilangnya Khashoggi sebagai bagian dari penyelidikan.

Khashoggi, kolumnis Washington Post yang menulis kritik tentang kebangkitan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, hilang pada 2 Oktober setelah memasuki konsulat di Istanbul.

Untuk urusan pernikahannya dengan seorang wanita Turki, Khashoggi harus memiliki surat keterangan perceraiannya dengan istri terdahulu dari konsulat Saudi.

Keberadaannya tetap belum diketahui sejak itu.

Laporan SPA sebelumnya melaporkan, pemerintah Saudi telah mengakui bahwa wartawan Jamal Khashoggi tewas di dalam konsulatnya di kota Istanbul, Turki.

Sementara laporan media Turki menunjukkan, Khashoggi dibunuh oleh 15 orang “tim pembunuh” yang terbang dengan dua pesawat sewaan dari Saudi untuk menginterogasi, menyiksa dan membunuhnya.

Selama dua pekan terakhir, intelijen Turki juga telah mengungkapkan rekaman audio yang membuktikan Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat.

Kerajaan telah menangkap sejumlah tersangka dan melakukan pemecatan terhadap sejumlah pejabat pentingnya, termasuk Penasihat Istana Kerajaan Saud Al-Qahtani dan Wakil Kepala Intelijen Ahmed Asiri. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.