Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Tidak Sependapat Kirim Bantuan ke Gaza Melalui Udara

Widi Kusnadi - Ahad, 10 Maret 2024 - 07:21 WIB

Ahad, 10 Maret 2024 - 07:21 WIB

5 Views

Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad. (Foto:MER-C)

Jakarta, MINA – Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad menyayangkan penyaluran bantuan melalui udara ke Jalur Gaza dan tidak menyarankan hal serupa turut dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Ia berpendapat bahwa memberikan bantuan kemanusiaan melalui udara tidaklah bermartabat.

“Langkah ini tidaklah bermartabat. Sangat memilukan nurani kita ketika melihat warga Gaza berkuruman dan berebut bantuan serta mempertaruhkan nyawa dengan mengejar parasut bantuan yang jatuh di laut serta saling kuat-kuatan dalam merebut bantuan yang tidak seberapa dibanding dengan kebutuhan mereka,” kata Sarbini.

Bahkan pada Jumat (8/3), setidaknya lima orang dikabarkan meninggal dunia dan 10 lainnya terluka akibat paket bantuan yang dijatuhkan dari udara menimpa warga di kamp Al Shati sebelah barat Kota Gaza.

Untuk itu, Sarbini menyatakan bahwa cara seperti itu bukanlah suatu keputusan yang dapat membantu secara total persoalan kemanusiaan di Gaza. Tapi ironinya malah menggambarkan kekalahan dunia menghadapi sikap keras kepala Israel yang tidak peduli dengan tekanan dunia agar membuka akses bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

“Sampai kapan kita menonton drama kemanusiaan dengan Israel sebagai aktor dan Gaza sebagai korban,” ujarnya.

Meski demikian, Sarbini menyampaikan bahwa niat Presiden Jokowi patut diapresiasi, namun perlu juga dikaji ulang efektifitas nya. Jangan sampai malah menimbulkan dan menambah korban di pihak warga Gaza.

Sarbini menyarankan agar Indonesia mendirikan RS Lapangan di Rafah Mesir. “Mendirikan rumah sakit lapangan di Rafah Mesir adalah pilihan yang masuk akal dan memungkinkan dilakukan oleh Indonesia,” katanya.

RS Lapangan dapat menjadi salah satu alternatif bantuan yang dapat diberikan Indonesia untuk turut mengatasi kelumpuhan sarana kesehatan di Jalur Gaza. Sarana kesehatan menjadi hal yang vital di tengah agresi yang masih terus berlangsung dan jumlah korban yang terus bertambah. Sementara rumah sakit di Mesir sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Jalur Gaza juga sudah kewalahan menerima rujukan korban warga Gaza yang tak terbendung.

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

Droping bantuan melalui udara terpaksa dilakukan oleh sejumlah negara untuk dapat memberikan bantuan bagi warga di Jalur Gaza Palestina yang masih mengalami blokade dan agresi berkepanjangan.

Penyaluran bantuan melalui udara sudah berhasil dilakukan oleh Yordania, UEA, Perancis dan Amerika Serikat. Yordania bahkan langsung Raja Abdullah yang turun mengkoordinasi droping bantuan melalui pesawat.

Indonesia juga berencana mendrop bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza. Hal ini disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo setelah sulitnya menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui jalur darat karena Israel tidak menginginkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. (L/P2/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia