Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi mengatakan, umat Islam tidak akan pernah melupakan peristiwa pembakaran masjid Al-Aqsa yang terjadi 51 tahun yang lalu.
“Lebih dari setengah abad kejadian pembakaran masjid Al-Aqsha dan umat Islam tidak akan melupakan peristiwa tersebut” katanya dalam webinar memperingati ’51 Tahun Pembakaran Masjid Al-Aqsha’ dengan mengangkat tema Menghidupkan Tanggung Jawab Muslim Terhadap Masjid Al-Aqsa yang dilakukan secara virtual oleh Panitia Mimbar Al-Aqsa Indonesia, Jakarta, Rabu (19/8).
Ia mengatakan, perlu adanya sikap jihad yang komitmen dalam diri kita untuk terus mendukung Palestina. Sebab, Yahudi tidak akan pernah berhenti untuk terus menghancurkan Masjid Al-Aqsa.
“Kita tetap memiliki komitmen untuk membantu Palestina, karena Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan negara Indonesia” jelasnya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Muhyiddin menekankan bahwa masalah Palestina bukan hanya masalah Islam saja, melainkan masalah dunia internasional dan merupakan tanggung jawab umat Muslim yang harus diselesaikan secara menyeluruh.
Ia berharap, pemerintah Indonesia agar jangan berhenti membantu dan bersama-sama dengan Palestina. Tidak mengikuti jejak negara-negara lain yang melakukan hubungan diplomatik dengan Israel.
“Selama Israel tidak mengakui kedaulatan Palestina, selama itu pula Indonesia tidak akan mengakui kedaulatan Israel” ujarnya.
Selain itu, ia juga berpesan, Indonesia jangan pernah melupakan jasa Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Ppembakaran Masjid Al-Aqsa terjadi pada 21 Agustus 1969 oleh orang Yahudi Australia, Dennis Michael Rohan. Aksinya didukung pihak keamanan Zionis, yang membakar hangus bagian-bagian tua masjid berusia 900 tahun peninggalan Salahudin Al-Ayubi. (L/SR/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi