MUI Akan Gelar Kongres Umat Islam ke-7 di Bangka Belitung

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Indonesia (KUII) ke-7 di Pangkalpinang, Kepulauan , selama empat hari pada Rabu (26/2) hingga Sabtu (29/2).

Ketua Panitia Pengarah Kongres Umat Islam, Muhammad Zaitun Rasmin mengungkapkan, tema utama yang diangkat dalam kongres ini adalah “Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Maju, Adil dan Beradab.”

“Tema ini telah dipikirkan secara matang. Jadi bukan hanya persoalan umat Islam saja, tetapi juga isu-isu kebangsaan yang sedang terjadi,” kata Zaitun dalam konferensi pers sekaligus silaturahmi media di Gedung MUI Pusat, Jumat (7/2).

Zaitun mengatakan, KUII ini diharapkan melahirkan ide-ide inklusif dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya umat Islam. Oleh karena itu, di dalam tema diselipkan ‘NKRI’ untuk menghilangkan dikotomi muslim dan nonmuslim.

“Artinya, kalau umat Islam maju, bangsa maju. Nah, kita ingin begitu. Kita ingin umat Islam itu insyaallah tidak tertinggal dalam kemajuan negara ini, tapi juga anak bangsa lain akan bersama-sama untuk diharapkan pada sesuatu yang integral,” jelas Zaitun

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pengarah KUII, Rofiqul Umam Ahmad mengatakan, dalam Kongres Umat Islam tersebut, sedikitnya sudah ada delapan materi yang sedang diuji untuk bisa dijadikan bahan pembahasan, salah satunya adalah mengenai .

“Ada delapan materi yang telah disiapkan oleh panitia pengarah yang akan dibahas di Kongres Umat Islam,” kata Rofiqul.

Ia memaparkan, delapan materi yang sedang diuji oleh para ahli di bidangnya antara lain, politik, ekonomi syariah, hukum, pendidikan dan kebudayaan, media sosial, filantropi Islam, kerukunan beragama, dan rekomendasi dalam bentuk deklarasi.

“Saat ini penyusunan materi Kongres Umat Islam sedang dalam tahap uji sahih. Dalam pengertian bahwa materi yang ada, yang telah disusun, sedang dimintai pendapat dari para pakar dan pengamat di bidangnya masing-masing,” katanya.

“Para ahli yang dimintai pendapat sangat terbatas, hanya sepuluh orang saja, namun mereka adalah benar-benar pakar di bidangnya masing-masing. Mereka berasal dari kalangan akademisi, pemangat,” katanya menambahkan.

Babel dipilih dilatarbelakangi perkembangan wisata halal di provinsi tersebut. Acara kongres diharapkan dapat mempromosikan wisata halal di Babel sekaligus menyumbang pendapatan negara.

Kongres ke -7 ini akan dihadiri 700 peserta di antaranya dari pengurus MUI pusat hingga daerah, ormas Islam, perguruan tinggi, pesantren dan pemangku kebijakan lainnya. (L/R2/RS3)

Kantor Berita Mi’raj (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.