MUI DIY Minta Tempat Ibadah Jangan Dijadikan Ajang Politik Praktis

Yogyakarta, MINA – Majelis Ulama (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta para peserta atau pihak-pihak yang terlibat dalam Pemilu 2024 mendatang, agar tidak menggunakan rumah sebagai sarana kampanye, khususnya di bulan suci Ramadan.

Ketua MUI DIY, KH Machasin menyampaikan, bulan Ramadan 1444 H memang begitu dekat dengan tahun politik. Maka, pihaknya sejak awal mewanti-wanti supaya bulan suci umat muslim  tidak dimanfaatkan jadi ajang pecah belah, demi memenuhi  politik praktis untuk mencapai kekuasaan pada 2024.

“Kita tidak bisa lepas dari politik. Tapi, bagaimana berpolitik yang sehat. Masalah dukung mendukung agar jangan menggunakan masjid, gereja, atau lainnya,” kata Machasin dalam keterangan, Sabtu (11/3).

Baca Juga:  Al-Fatah Rescue Beri Pembekalan Bantuan Hidup Dasar di SDI As-Shafa Depok

Machasin menjelaskan, dari segi regulasi, MUI memang tidak bisa serta merta melakukan pelarangan, karena tidak mempunyai kewenangan di ranah tersebut.

Oleh sebab itu, pihaknya pun hanya dapat memberikan imbauan, demi kondusivitas selama bulan suci Ramadan. “Kami hanya bisa mengimbau, supaya tempat ibadah tidak digunakan untuk berpolitik praktis. Kalau politik esensial, misalnya sosialisasi Pemilu damai, Pemilu cerdas, itu boleh, tidak masalah,” ujarnya.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dewan Masjid, supaya tempat ibadah terhindar dari kegiatan politik praktis, sebaran ujaran kebencian, berita hoaks, maupun adu domba, ya,” katanya.

“Tapi, kalau arahnya dukung-mendukung ke calon tertentu, itu yang tidak boleh. Apalagi, kalau sampai menjelek-jelekkan partai dan peserta Pemilu tertentu, itu yang tidak diperbolehkan,” ujar Machasin.

Baca Juga:  Takluk dari Irak 2-1, Indonesia Gagal Rebut Juara 3 Piala Asia U-23 di Qatar

Ia pun berharap, spirit Ramadan dapat dimanfaatkan untuk menahan diri dari melakukan gerakan politisasi identitas berbasis SARA yang pada akhirnya bakal merusak dan mengganggu harmonisasi sosial di lingkungan masyarakat, khususnya di Yogya.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Dewan Masjid, supaya tempat ibadah terhindar dari kegiatan politik praktis, sebaran ujaran kebencian, berita hoaks, maupun adu domba, ya,” katanya. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

 

 

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.