Pasukan Yaman Gelombang Pertama Mundur dari Hodeidah  

Sanaa, MINA – Gelombang pertama mundurnya pasukan Yaman dari kota pelabuhan Hodeidah dimulai (19/2), kata utusan PBB untuk negara itu, Martin Griffiths kepada Dewan Keamanan PBB melalui video conference di Amman, Yordania.

Itu menandai langkah konkret pertama menuju de-eskalasi dalam perang tiga tahun di negara Arab miskin tersebut.

Pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi dan pemberontak Houthi pada Ahad (17/2) sepakat untuk fase pertama penarikan pasukan, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.

Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mundur dari pelabuhan Saleef dan Ras Issa yang dikuasai Houthi, yang kemudian menyusul dari daerah kekuasaan Houthi di kota tersebut.

Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock mengatakan, penarikan kembali pasukan akan memungkinkan akses ke gudang makanan pabrik Laut Merah, sebuah lokasi penampung beras yang terputus sejak September.

Program Pangan Dunia yang cukup untuk memberi makan 3,7 juta orang selama sebulan, mengatakan, 14 juta orang Yaman saat ini berada di ambang kelaparan dan lebih dari 85.000 orang meninggal karena kelaparan.

Penarikan para pejuang milisi kedua pihak yang berperang akan membuka kembali pelabuhan Laut Merah, yang berfungsi sebagai titik masuk utama sebagian besar barang impor dan bantuan kemanusiaan ke Yaman. (T/Gun/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.