Ramallah, MINA – Warga Palestina mengeluh bahwa pemukim Yahudi Israel telah mencuri tanaman zaitun dari tanah ladang mereka, yang terletak di belakang dinding apartheid atau di dekat koloni ilegal.
Khalil Taqtaq, seorang pemilik tanah dari Salfit, di utara Tepi Barat, mengatakan kepada WAFA pada Senin (4/10), ketika seorang petani lokal memiliki kesempatan untuk mencapai tanahnya di dekat pemukiman ilegal Arial, yang dibangun di atas tanah Salfit yang dirampas, dia melihat bahwa pemukim Yahudi telah mencuri tanaman dari pohon zaitunnya.
Dia mengatakan, petani memiliki 26 pohon di sebidang tanah seluas lebih dari 50-dunum.
Kementerian Luar Negeri Palestina telah memperingatkan akan adanya serangan pemukim terhadap petani Palestina selama musim panen zaitun yang baru saja dimulai. Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, keheningan internasional terhadap terorisme pemukim terorganisir akan memiliki konsekuensi serius di lapangan.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Sebelum dan selama musim panen zaitun, serangan oleh pemukim dan teroris Yahudi terhadap warga Palestina meningkat, terkadang dengan mencegah mereka mencapai tanahnya untuk memanen zaitun, yang lain menggunakan serangan dan penyerangan terhadap warga Palestina yang berpartisipasi dalam panen, dan terkadang dengan membakar, menghancurkan dan menebang ratusan pohon zaitun di banyak wilayah Tepi Barat yang diduduki atau mencuri tanaman zaitun, seperti yang terjadi setiap tahun,” kata Kementerian Luar Negeri.
Musim panen zaitun dianggap sebagai salah satu musim terpenting di Palestina karena ribuan petani bergantung pada panen ini untuk mata pencaharian mereka. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza