MUSLIM JERMAN PROTES EKSTREMISME DAN RASISME

Muslim Jerman shalat Jumat sampai di pinggir jalan (Foto: perfectionistul.com)
shalat Jumat sampai di pinggir jalan (Foto: perfectionistul.com)

Berlin, 22 Dzulqa’dah 1435/17 September 2014 (MINA) – Organisasi Muslim di Jerman akan mengadakan kampanye nasional pada Jumat untuk melawan ekstremisme keagamaan dan menarik perhatian atas tumbuhnya rasisme serta serangan terhadap masjid.

Dr Zekeriya Altug, Kepala Cabang Utara DITIB, serikat Muslim Turki terbesar di Jerman, mengatakan pada konferensi pers di Berlin, Selasa (16/9), banyak kelompok teror yang menggunakan simbol-simbol Islam, nilai-nilai dan terminologi untuk kepentingan mereka, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Kami Muslim tidak akan membiarkan penyalahgunaan terhadap nilai-nilai dan terminologi kami,” kata Altug.

“Kami ingin memberikan pesan yang jelas pada hari Jumat, mencoba untuk menunjukkan apa Islam sebenarnya secara singkat,” tambahnya pula.

Altug mengatakan, selama shalat Jumat pekan ini, imam dari 2.000 masjid di seluruh Jerman akan menyampaikan pesan tentang nilai-nilai nyata Islam dalam khutbahnya.

Ia juga menambahkan bahwa non-Muslim juga akan diterima untuk memasuki masjid sebagai solidaritas kepada mereka.

Puncak kampanye nasional yang bertema “Muslim Berdiri Melawan Kebencian dan Ketidakadilan” pada 19 September, akan dilakukan unjuk rasa damai di depan masjid di sembilan kota besar, termasuk Berlin, Frankfurt, Hamburg, Munich dan Hannover.

Beberapa tokoh politik terkemuka, termasuk Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere dan Menteri Integrasi Aydan Ozoguz akan berada di antara para demonstran.

Perkembangan terkini di Timur Tengah, serangan kekerasan dan pembunuhan oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) atau , telah memicu kecurigaan dan perasaan negatif terhadap Muslim di Jerman.

Keikutsertaan beberapa pemuda Muslim Jerman ke ISIS membuat kekhawatiran itu kian bertambah.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Forsa Institute bulan lalu, 52 persen warga Jerman tidak melihat Islam sebagai bagian dari Jerman, meskipun fakta bahwa empat juta Muslim hidup di negara itu selama beberapa dekade.

Ali Kızılkaya, Juru Bicara Dewan Koordinasi Muslim Jerman (KRM), mengatakan kepada wartawan, Selasa, radikalisasi di kalangan beberapa generasi muda Muslim harus menjadi perhatian umum bagi semua warga di Jerman.

Organisasi keamanan Jerman memperkirakan bahwa ada sekitar 400 warga Jerman, sebagian besar imigran muda, telah melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan ISIS sejak awal perang saudara di Suriah. Sekitar 120 orang kemudian kembali pulang.

Serangan baru-baru ini terhadap masjid di Jerman telah memicu kekhawatiran di kalangan komunitas Muslim.

Tersangka tak dikenal telah menyerang lima masjid di seluruh negeri bulan lalu. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0