Jika mendengar Jalur Gaza, yang terbayang dibenak sebagian kita adalah keporakporandaan, kehancuran, peperangan, blokade ilegal yang dilakukan oleh Zionis Yahudi Israel. Namun di balik itu semua ada sisi lain yang membuat decak kagum.
Sebenarnya banyak hal yang sangat menarik dan inspiratif untuk diangkat di Jalur Gaza, dan kali ini akan dipaparkan sisi muslimah Gaza yang dari rahim-rahim merekalah terlahir para penghafal Al-Qur’an, para pejuang tangguh serta para syuhada.
Kegigihan untuk belajar dan terus mengkaji berbagai tanda kebesaran Allah dengan segala keterbatasan yang ada, memang sangat menginspirasi dan menjadikan mereka hidup mulia ditengah blokade zionis yang mendera.
Salah satu kegiatan para muslimah di Gaza adalah belajar mengkaji Al-Qur’an pada sebuah English Club (Kelompok Belajar Bahasa Inggris) di Pusat kebudayaan Turki Utsmani, yang difasilitasi oleh Lembaga kemanusiaan IHH Turki cabang Gaza.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
“Sebuah pesan kepada seluruh dunia bahwa kami bisa, kami juga manusia seperti manusia di belahan bumi yang lain yang memiliki muslimah yang kreatif, muslimah yang cerdas yang bisa melakukan hal=hal besar” begitu kira – kira pesan yang ingin mereka sampaikan.
Untuk mengetahui lebih lengkap bagaimana aktifitas para Muslimah ini, wartawan Kantor Berita Islam Miraj (MINA) mewawancarai Reham A-Wakil, trainer di English Club. Berikut petikan wawancaranya :
MINA : Assalamualaikum. Apa kabar? Bisa perkenalkan diri anda?
Reham Al Wakil : Waalaikumsalam, Alhamdulillah, Saya Reham Al-Wakil, Trainer di English Club Pusat Kebudayaan Turki Usmani.
MINA : Program apa yang sedang anda jalankan ini?
Reham Al Wakil : Ini merupakan sebuah Kelompok belajar Bahasa Inggris yang bertujuan mendorong para muslimah untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Kami melakukan pertemuan satu pekan satu kali, dimulai pukul sebelas pagi hingga dua sore. Kami mendiskusikan berbagai tema, seperti keagamaan, politik, sejarah, geografi dan segala jenis tema-tema lainnya.
MINA : Siapa saja peserta dari program ini?
Reham Al Wakil : Peserta dari program ini adalah muslimah dari berbagai kalangan, baik itu mahasiswi ataupun yang telah lulus, namun level Bahasa Inggris mereka harus sangat baik. Karena kita berkomunikasi semua dengan Bahasa Inggris, tidak dengan Bahasa Arab.
Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis
MINA : Jadi para peserta program ini adalah mereka yang memiliki kemampuan bahasa Inggris?
Reham Al Wakil : Benar, kami melakukan seleksi terhadap para peserta dan untuk peserta yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris baik saja yang bisa mengikuti program ini. Mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara selain Bahasa Inggris, karena semua pembicara atau pemateri di sini harus menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi.
MINA : Bisa anda jelaskan, apa tujuan dari program ini?
Reham Al Wakil : Banyak sekali tujuan yang ingin dicapai dari program ini. Kami di Gaza, tidak memiliki tempat belajar Bahasa Inggris untuk membicarakan berbagai macam tema. Kami hanya belajar Bahasa Inggris di universitas dan ini hanya untuk melengkapi kurikulum sehingga kami ingin belajar berkomunikasi dengan Bahasa Inggris secara bersama sama.
Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina
Kami juga memiliki kelas outdoor yang bertujuan untuk mendorong para muslimah berbicara bahasa Inggris di depan orang banyak. Juga ketika kami menghadirkan pembicara atau tamu dari luar juga dengan mereka menggunakan bahasa Inggris, untuk menghilangkan perasaan malu dan mencerahkan mereka.
Selain itu, kami juga mendiskusikan permasalahan permasalahan agama yang tidak pernah kami bicarakan saat di Universitas ataupun di sekolah sekali-pun. Contohnya, kami mendiskusikan tentang Hadits, Shalat, dan kami jelaskan sehingga bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari.
MINA : Kami mendengar di sini juga diajarkan Tafsir Al-Quran?
Reham Al Wakil : Pada bulan Ramadhan yang lalu kami membahas Tafsir Al-Quran Surat Maryam dan belajar dari kisah tersebut karena kisahnya sangat menginspirasi, namun kajian tafsir tersebut sempat terhenti akibat peperangan yang terjadi dan saat ini kami sedang melanjutkannya.
Bukan hanya Surat Maryam, kami juga membahas tentang doa-doa dan juga membahas kisah kesabaran Nabi Ayyub ‘Alaihissalam. Dan ini semua bertujuan untuk mengubah diri kami sendiri, karena Allah berfirman: Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri.
MINA : Apakah Kelompok Belajar Bahasa Inggris ini hanya untuk muslimah?
Reham Al Wakil : Iya benar, kelompok berlajar Bahasa Inggris ini hanya untuk muslimah saja, dan kami tidak bercampur dengan muslimin, sebab ini lebih baik serta membuat para muslimah lebih nyaman di kelas.
MINA : Apa Pesan anda untuk Muslimah yang ada di Indonesia?
Baca Juga: HNW: Amanat Konstitusi! Indonesia Sejak Awal Menolak Kehadiran Penjajah Israel
Reham Al Wakil : Kami para muslimah di Gaza mengalami berbagai kesulitan akibat blokade zionis, meskipun demikian kami bisa melakukan sesuatu. Kami bergantung kepada diri kami sendiri, untuk merubah keadaan masyarakat kami untuk merubah keadaan diri kami sendiri, jadi kami membentuk kelompok belajar Bahasa Inggris ini untuk mendukung diri kami sendiri dan ini dilakukan oleh diri kami sendiri.
Ini merupakan sebuah pesan kepada seluruh dunia bahwa kami bisa, kami juga manusia seperti manusia di belahan bumi yang lain dan kami memiliki muslimah kreatif, muslimah cerdas yang bisa melakukan hal-hal besar. Jadi terima kasih Indonesia, kami berharap suatu saat nanti kami bisa bertemu dengan Muslimah di Indonesia serta bercakap dengan kalian dengan bahasa Inggris tentunya. (K01/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Basarnas: Gempa, Jangan Panik, Berikut Langkah Antisipasinya