Nas Daily Masuk Indonesia, MER-C: Ini Strategi Israel Rangkul RI

Konten kreator Nash Daily befoto dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (foto: Instagram @sandiagauno)

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue-Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad menyebut, masuknya vlogger Nas Daily ke Indonesia merupakan strategi Israel untuk merangkul RI.

“Ini ada strategi Israel untuk bisa menyambut hati rakyat Indonesia dengan mengirimkan vlogger ini,” kata dr. Sarbini kepada MINA melalui sambungan telepon, Ahad (12/2).

Sarbini juga mengingatkan pemerintah Indonesia untuk berhati-hati dalam penerimaan warga Israel meskipun menggunakan paspor negara lain.

“Janganlah ini sampai meruntuhkan kepercayaan pejuang Palestina terhadap kita, janganlah sampai meruntuhkan harkat dan martabat kita,” ujarnya.

Pernah Ditolak Masuk Indonesia

Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Nas Daily yang merupakan kreator konten berpaspor Israel itu awalnya pernah ditolak masuk Indonesia pada 2018, menurut pihak imigrasi, penolakan kala itu lantaran ada ketidaksesuaian antara dokumen dengan tujuan kegiatan ketika itu.

Nas Daily meluapkan kekecewaannya dengan rekaman video, usai ditolak masuk Indonesia kala itu lewat akun media sosial Facebook pribadinya pada 31 Agustus 2018.

Baca Juga:  MER-C: Israel Lahir dari Pembantaian dan Pengusiran

“Saya tidak tahu kenapa. Saya menduga ini ada kaitannya dengan paspor Israel saya. Meskipun saya adalah muslim Palestina, saya tetap tidak diizinkan masuk (ke Indonesia),” ucap Nas Daily kala itu.

Kini, Nas Daily bisa masuk Indonesia dan berkunjung ke Bali dan bahan bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Menurut Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh, vlogger dengan 3,9 juta pengikut itu tidak masuk ke dalam daftar pencegahan sehingga diperbolehkan masuk ke Indonesia.

“Yang bersangkutan tidak masuk ke dalam daftar cegah sehingga tak ada kewenangan imigrasi melarang masuk RI,” ujar Achmad, Selasa (7/2).

Warga Israel Berpaspor Ganda

Usut punya usut, pihak imigrasi menyatakan, Nas Daily ternyata masuk ke Indonesia menggunakan paspor negara Federasi Saint Kitts dan Nevis. Bukan rahasia lagi jika warga Israel banyak yang memiliki kewarganegaraan ganda.

Fakta ini pernah dibeberkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah pada Agustus 2022. Warga Israel bisa menggunakan kewarganegaraan kedua untuk mengajukan visa ke negara yang tak memiliki hubungan dengan Negeri Zionis itu.

Baca Juga:  Operasi AL Yaman Targetkan Kapal Perusak AS

Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Terlepas dari kewarganegaraan ganda, Indonesia dan Israel memang memiliki hubungan dagang dan pariwisata. Dengan demikian, warga negara Indonesia (WNI) juga bisa berkunjung ke Israel dengan menggunakan visa ziarah.

“Dalam praktiknya, hubungan bisnis [business to business] dan hubungan antar-masyarakat [people to people] sudah berjalan,” ujar Faizasyah.

Pada 2020 lalu, Ditjen Imigrasi Indonesia juga membuka pelayanan visa elektronik (e-visa) bagi warga Israel dan tujuh negara lain.

Pelayanan e-visa itu khusus untuk keperluan penyatuan keluarga, bisnis, investasi, dan bekerja. Subjek calling visa ini merupakan negara dengan tingkat kerawanan tertentu.

Negara calling visa dinilai memiliki tingkat kerawanan tertentu ditinjau dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.

Baca Juga:  [BEDAH BERITA MINA] Tragedi Nakbah, Bagaimana Masa Depan Palestina

Influencer Pro-Israel

Mengutip  Langit7 dari The Islamic Information, Nas Daily dikenal sebagai influencer atau figur publik yang pro-Israel. Dia kerap membuat video-video yang mencoba menormalkan kesepakatan normalisasi antara Israel dengan negara-negara Arab dengan narasi perdamaian.

Nas Daily bahkan secara terang-terangan melawan seruan boikot The Palestinian Boycott Divestment Sanctions (BDS) dalam sebuah video berjudul “Waspadalah terhadap Orang Arab yang Merugi”. Dia menyebut BDS yang mengutuk upayanya itu dengan sebutan “musuh kesuksesan”.

Baca Juga:Menparekraf: ASEAN Tourism Forum 2023 jadi Upaya Tarik Wisman

Nas mengklaim 30 juta orang mengikuti langkahnya yang dianggap menyerukan perdamaian. Maka itu, dia memutuskan untuk mengungkapkan beberapa aspek positif kepada para pengikut tersebut.

Pria kelahiran desa Arraba, Israel itu lebih suka melabeli dirinya sebagai orang Palestina-Israel. Tetapi, orang Israel atau orang Yahudi lebih suka menganggapnya sebagai Arab-Israel.

Banyak pihak yang menyebut Nas Daily sebagai agen zionis Israel. Sebagian orang Palestina sering mengecam tindakan Nas karena menutupi kejahatan zionis Israel terhadap warga Palestina. (L/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: sajadi