Ankara, 18 Sya’ban 1435/16 Juni 2014 (MINA) – Pemimpin NATO, Anders Fogh Rasmussen mengecam serangan terhadap konsulat Turki di Mosul, Irak, Selasa pekan lalu dan menyerukan pembebasan segera 49 staf Konsulat Turki dan keluarganya.
“Kami ingin melihat seluruh sandera Turki dibebaskan dan kami ingin melihat mereka selamat,” kata Rasmussen kepada wartawan setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu di Ankara, Senin (16/6).
“Tidak ada yang bisa membenarkan tindakan kriminal ini dan kami akan terus berkonsultasi dengan sekutu kami, Turki,” tandasnya.
Selama serangan pekan lalu di kota kunci Irak, Mosul, militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) menculik staf konsulat Turki, termasuk konsul jenderal dan anggota keluarganya.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Ahmet Davutoglu berterima kasih kepada Rasmussen atas dukungan dan solidaritasnya kepada korban penculikan warga Turki di Mosul, demikian diberitakan Anadolu Agency yang dikutip MINA.
Dia juga memuji dukungan Rasmussen untuk penyebaran baterai Rudal Patriot di Turki Selatan yang bertujuan mencegah kemungkinan adanya serangan dari Suriah.
“Kami sekarang menghadapi tantangan serius dalam wilayah geografis yang luas dari Mediterania ke Laut Hitam dan Baltik,” kata Davutoglu yang mendesak kerjasama lebih jauh dalam NATO.
Selama kunjungannya, Rasmussen dijadwalkan bertemu Presiden Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan membahas serangan terhadap Konsulat Turki di Mosul. (T/P09/EO2)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA