Khartoum, MINA – Presiden Sudan terguling, Omar Al-Bashir tampil pertama kali di depan publik sejak ditahan April, pada hari Sabtu (26/6) dalam sidang pengadilan dengan dakwaan pelanggaran terkait korupsi.
Disebutkan Hurriyet Daily, Bashir dibawa ke kantor kejaksaan di Khartoum dengan dakwaan lainnya berupa kepemilikan ilegal mata uang asing dan menerima hadiah secara tidak resmi, jaksa penuntut Alaa al-Din Abdallah mengatakan kepada media.
Abdallah menambahkan bahwa Bashir akan diberi kesempatan untuk menanggapi tuduhan tersebut.
Pengadilan akan menjadi ujian seberapa serius dewan militer transisi negara itu berusaha menghapus warisan pemerintahan otokratis selama 30 tahun, yang ditandai dengan kekerasan meluas, keruntuhan ekonomi, dan pemisahan Sudan Selatan .
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Bashir didakwa bulan lalu dengan hasutan dan keterlibatan dalam pembunuhan demonstran, dan jaksa juga ingin dia diinterogasi atas dugaan pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Kepala jaksa Sudan mengatakan pada hari Sabtu bahwa 41 mantan pejabat dari pemerintahan Bashir juga sedang diselidiki karena diduga korupsi.
Militer telah menggulingkan dan menahan Bashir pada 11 April setelah 16 pekan protes jalanan terhadap pemerintahannya.
Namun terlepas dari pemecatannya, Sudan tetap lumpuh oleh pertikaian politik antara dewan militer transisi dan koalisi pemrotes dan partai-partai oposisi yang menuntut pemerintahan yang dipimpin sipil selama transisi menuju demokrasi.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Pembicaraan mengenai kesepakatan pembagian kekuasaan tidak tercapai, dan ketegangan melonjak pada 3 Juni ketika pasukan keamanan menyerbu sebuah kamp protes di Khartoum.
Para pengunjuk rasa menyebutkan jumlah orang yang tewas akibat serangan mencapai 128 orang. Sementara kementerian kesehatan menyebutkan 61 orang.
Berbicara kepada para pendukung di istana presiden, wakil kepala dewan militer mengatakan pada 16 Juni pihaknya siap untuk menerima calon untuk posisi-posisi pemerintah puncak yang diusulkan oleh koalisi.
“Kami sebenarnya tidak berselisih dan kami adalah mitra dalam revolusi yang mulia ini,” kata Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo. (T/RS2/B05)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Mi’raj News Agency (MINA)