Pakar: Kemungkinan Palestina Terkena Gempa Bumi Kuat Semakin Meningkat

Gempa bumi melanda Palestina beberapa hari terakhir. (Foto: Shehab)

Tepi Barat, MINA – Pakar ilmu tanah dan bumi Palestina, Profesor Muhammad Ghazal, meminta otoritas yang berwenang di Palestina untuk bekerja dan mempersiapkan kemungkinan negara itu terkena gempa kapan saja, mirip dengan yang melanda Türkiye dan Suriah, menyebabkan kematian lebih dari 20 ribu dan cedera ribuan, hingga saat ini.

Dikutip dari Shehab, Jumat (10/2), Profesor Ghazal mendesak pentingnya bergerak lebih awal dan tidak menunggu bahaya terjadi, dengan menyiapkan kelompok pemuda terlatih yang mampu dikerahkan dalam menghadapi gempa dari saat-saat pertama kejadian.

“Kita harus fokus pada persiapan menghadapi bencana seperti itu alih-alih menyibukkan diri dengan sisi teoretis tentang ukuran dan kekuatan gempa bumi berikutnya yang dapat menyerang negara kapan saja,” katanya.

“Sayangnya, saya tidak melihat jenis apa pun persiapan nyata di negara kita untuk hal-hal seperti itu. terkesan ada pengabaian, tidak ada tanggung jawab dan tidak ada rencana persiapan yang jelas,” lanjutnya.

Baca Juga:  Kolombia Minta ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Menurut dosen Universitas Nasional An-Najah di Nablus itu, peluang penyelamatan korban semakin berkurang seiring dengan semakin lamanya waktu setelah gempa terjadi.

Menurut ahli geologi tersebut, kemungkinan wilayah Palestina akan terkena gempa kuat semakin hari semakin meningkat, menandakan bahwa gempa yang melanda Türkiye dapat memperlambat atau mempercepat datangnya gempa ini ke negara tersebut.

“Orang-orang Palestina terbiasa dengan terjadinya gempa bumi yang kuat setiap sekitar 90 hingga 100 tahun, mengingat sulitnya memprediksi tanggal pasti terjadinya gempa baru, karena semua perangkat di dunia tidak dapat melakukan itu,” ujarnya.

Profesor itu menunjukkan bahwa gempa bumi kuat yang sebelumnya melanda Palestina memiliki kekuatan yang bervariasi, dari 6 hingga 6,5 ​​SR, menunjukkan bahwa gempa itu menghancurkan, dan bahwa kemungkinan terulangnya itu mungkin terjadi, maka diperlukan kewaspadaan dan kesiapan konstan.

Pernyataan ahli ilmu tanah dan bumi itu disampaikan setelah beberapa gempa melanda Palestina selama beberapa jam terakhir, menyusul gempa dahsyat yang terjadi di Türkiye dan Suriah.

Baca Juga:  26 Orang Syahid Akibat Serangan Udara Israel di Zawayda

“Gempa tersebut tidak diragukan lagi merupakan dampak dari gempa besar yang terjadi di Türkiye, karena wilayah Palestina khususnya terletak di kedua sisi Great Rift Valley, yang membentang dari Türkiye hingga Afrika Tengah dan sebagian Laut Merah,” kata Ghazal.

Dia menambahkan bahwa lubang ini mengarah ke relief dua buah lempeng, yang pada dasarnya mengarah pada gempa dahsyat setelah tumbukan antar lempeng. “Awalnya satu lempeng yang kita sebut namanya (perisai Arab-Nubian ), tetapi terbagi menjadi dua bagian yang sangat besar jutaan tahun yang lalu, dan terbentuk dari Palestina,” katanya.

“Palestina, wilayah Afrika, dan wilayah timur (Sungai Yordan, Arab Saudi, Jazirah Arab, Suriah, dan Irak) sedang bergerak ke utara, dan akibatnya terjadi tumbukan antar lempeng, yang menyebabkan gempa bumi di Türkiye, dan oleh karena itu konsekuensi dari peristiwa ini akan berada di sekeliling area yang disebutkan di atas atau yang membentang di kedua sisi celah termasuk Palestina, yang mengakibatkan gempa susulan dalam dua hari terakhir, Palestina menjadi sasaran gempa ringan, yang dirasakan oleh warga di beberapa gubernuran, dan getaran ini menyebabkan beberapa rumah tua runtuh ringan di desa Kafr Qalil, selatan Nablus.

Baca Juga:  [POPULER MINA] Serangan Lebah dan Dukungan untuk Palestina

Direktur Pusat Seismologi di Universitas Nasional An-Najah di Nablus, Jalal Dabbeek mengatakan, gempa yang melanda daerah dekat Nablus tergolong lemah, dan daerah tersebut biasanya banyak terkena gempa jenis ini, dan menekankan, tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Türkiye dan Suriah.

Dia menambahkan, pusat gempa berada 13 km sebelah utara kota Nablus, di celah “Fara’a-Carmel”, dengan kekuatan 3,7-4 skala Richter, dan kedalaman 10 km. Patut dicatat kawasan Timur Tengah terjadi beberapa gempa susulan setelah gempa bumi dahsyat yang melanda Türkiye dan Suriah, pada dini hari Senin lalu. (T/B03/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Rana Setiawan