Jakarta, MINA – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkap kemungkinan adanya ancaman senjata kimia untuk melumpuhkan musuh.
Hal itu disampaikan Panglima Gatot saat Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Keamanan Kesehatan Global Tahun 2017 di Istana Negara Jakarta, Selasa (24/10).
“Tidak tertutup kemungkinan adanya ancaman senjata kimia massal untuk lumpuhkan musuh, ini jadi penting dan perlu kerja sama sipil dan militer,” ujar Gatot.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Menurut dia, posisi Indonesia yang berada di persimpangan Asia Pasifik, rentan dengan ancaman penyebaran virus penyakit kronis.
“TNI selalu siap digerakkan jika terjadi musibah massal dan tiba-tiba,” katanya.
Ia menyebutkan TNI memiliki perangkat bintara pembina desa (babinsa) yang melakukan pembinaan masyarakat di tingkat desa.
“Mereka akan berkoordinasi dengan perangkat kelurahan untuk mengambilan langkah cepat dan tepat,” katanya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Acara tersebut digelar oleh Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Tema acara tersebut mengelola risiko kesehatan global melalui penguatan kolaborasi antara militer dan sipil.
Konferensi Internasional Keamanan Kesehatan Global itu dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). (R/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri